Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah disebabkan oleh perdebatan para investor terkait kebijakan ECB yang akan memberikan sinyal kenaikan 25 basis poin atau kenaikan setengah poin untuk mengekang inflasi yang tidak terkendali. Bank sentral juga kemungkinan akan mengungkap alat manajemen krisis barunya.
Di sisi lain, dolar AS mencapai level tertinggi dalam 20 tahun terakhir setelah Indeks Harga Konsumen AS mencapai puncak empat dekade sebesar 9,1 persen hingga Juni. Kondisi ini mendorong beberapa pedagang pasar untuk bertaruh pada rekor kenaikan suku bunga Fed 100 basis poin untuk Juli.
"Menambah kekosongan pidato Fed adalah minggu yang luar biasa ringan untuk data makroekonomi AS yang memungkinkan para pedagang lebih leluasa dalam menentukan arah, aliran dana, dan volume perdagangan," ungkap Ibrahim dikutip dari analisis hariannya, Kamis, 21 Juli 2022.
Dari dalam negeri, Asian Development Bank (ADB) menaikkan prakiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,2 persen tahun ini karena permintaan dalam negeri yang bagus dan pertumbuhan ekspor yang stabil. Revisi proyeksi tersebut naik dari prakiraan ADB sebelumnya pada April sebesar 5,0 persen.
Revisi prakiraan pertumbuhan dalam edisi tambahan dari publikasi ADB ini juga selaras dengan naiknya proyeksi pertumbuhan Asia Tenggara. Untuk kawasan ini, ADB kini memproyeksikan pertumbuhan 5,0 persen pada 2022, naik dari proyeksi pada April sebesar 4,9 persen
Laporan ini juga memperkirakan inflasi di Indonesia akan lebih tinggi tahun ini sebesar 4,0 persen dibandingkan dengan proyeksi ADB pada April sebesar 3,6 persen, akibat tingginya harga komoditas. Untuk 2023, ADB memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,3 persen dan inflasi mencapai 3,3 persen.
"Kegiatan ekonomi di Indonesia terus berangsur normal, sedangkan infeksi covid-19 masih terkendali, terlepas dari naiknya jumlah kasus belakangan ini," ujar Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga dalam keterangan resminya.
Baca juga: Langkah BI Pertahankan Suku Bunga Tak Mampu Sokong Rupiah Salip Dolar AS |
Dia menambahkan, peningkatan inflasi menurunkan daya beli rumah tangga, tetapi tingginya harga sejumlah komoditas ekspor utama mendatangkan keuntungan berupa penghasilan ekspor dan pendapatan fiskal.
"Sehingga, memungkinkan pemerintah untuk memberi bantuan di tengah kenaikan harga pangan, listrik, dan bahan bakar, sambil tetap mengurangi defisit anggaran," papar dia.
Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan besok akan bergerak secara fluktuatif. Meski memang mata uang Garuda tersebut diprediksi ditutup masih melemah.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.990 per USD sampai Rp15.030 per USD," tutup Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News