Ilustrasi. Foto: MI/Andri Widiyanto
Ilustrasi. Foto: MI/Andri Widiyanto

IHSG Meroket di Awal Pekan, Tapi Waspadai Koreksi Lanjutan!

Annisa ayu artanti • 15 Juli 2025 10:10
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali hari ini dengan performa cemerlang. Pada pembukaan Selasa, 15 Juli 2025, IHSG langsung melesat ke level 7.154,73, naik 57,58 poin atau setara 0,81 persen dibanding penutupan sebelumnya di 7.122,08.
 
Menurut data RTI hingga pukul 09.10 WIB, pasar saham Tanah Air mencatatkan 176 saham menguat, 255 melemah, dan 198 stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp2,10 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 2,04 miliar saham.

Potensi koreksi tetap mengintai IHSG

Meski dibuka menghijau, Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim memperingatkan potensi koreksi dalam waktu dekat. IHSG berpeluang mengalami pullback ke kisaran 7.055 pada perdagangan esok hari.
 
Hal ini dikarenakan sentimen pasar yang masih menantikan perkembangan dari proses negosiasi tarif AS yang diharapkan dapat rampung sebelum tenggat waktu 1 Agustus 2025.

“Selain itu investor menantikan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa-Rabu pekan ini, yang menurut konsensus akan menurunkan BI Rate (suku bunga BI) sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen,” ujar Ratna dilansir Antara, Selasa, 15 Juli 2025.
 
Baca juga: IHSG Tancap Gas ke Zona Hijau! Ini Pemicu Utamanya dan Arah Selanjutnya 

Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar pekan ini akan menjadi faktor utama yang dinantikan investor.
 
Keputusan ini berpotensi menjadi katalis positif bagi pasar saham karena dapat mendorong likuiditas dan pertumbuhan ekonomi.

Faktor eksternal

Pasar global juga menanti kepastian dari proses negosiasi tarif dagang Amerika Serikat, yang tenggat waktunya jatuh pada 1 Agustus 2025. Ketidakpastian ini turut memengaruhi arah pasar.
 
Selain itu, perhatian juga tertuju pada rilis data inflasi AS (CPI) Juni 2025 diperkirakan naik ke 2,7 persen yoy dari sebelumnya 2,4 persen. Inflasi inti AS juga diprediksi naik menjadi 3 persen dari sebelumnya 2,8 persen.
 
Data pertumbuhan ekonomi Tiongkok kuartal II-2025, yang diprediksi melambat ke 5,1 persen, dari 5,4 persen di kuartal sebelumnya.

Musim laporan keuangan 

Di sisi lain, pelaku pasar juga tengah menantikan musim rilis laporan keuangan kuartal II-2025 dari emiten-emiten besar. 
 
Kinerja perusahaan-perusahaan ini akan menjadi bahan evaluasi investor dalam menata ulang portofolionya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan