Pada pukul pembukaan, IHSG naik 47,67 poin atau 0,65 persen ke posisi 7.392,41. Sementara itu, indeks LQ45, yang mencerminkan pergerakan saham-saham unggulan, ikut menguat 5,15 poin atau 0,66 persen ke level 787,28.
Sentimen global masih jadi kunci pergerakan
Menurut Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, pergerakan IHSG hari ini diproyeksikan bergerak mixed alias variatif. Sentimen utamanya berasal dari pasar global, terutama perkembangan negosiasi dagang AS dengan mitra dagangnya serta keputusan suku bunga The Fed.“Investor akan mencermati laporan kinerja keuangan kuartal II-2025 beberapa emiten yang mulai dirilis. Selain itu investor menantikan pertemuan The Fed pada pekan depan, serta perkembangan negosiasi dagang antara AS dan para mitra dagang menjelang batas waktu pelaksanaan tarif pada 1 Agustus 2025,” ujar Ratna Lim dalam kajiannya dilansir Antara, Rabu, 23 Juli 2025.
Baca juga: IHSG Dibuka Menguat! Apa yang Bikin Pasar Semangat Pagi Ini? |
The Fed dan Trump jadi sumber volatilitas
Pasar kini tengah menanti keputusan penting dari pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) pada 29-30 Juli 2025. Gubernur The Fed Christopher Waller sebelumnya menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga sangat mungkin dilakukan pada bulan ini, mengingat tekanan ekonomi dan kekhawatiran atas inflasi akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump.Selain itu, AS juga disebut akan memperpanjang tenggat waktu dalam proses kesepakatan dagang dengan China, dengan pertemuan pejabat kedua negara direncanakan berlangsung di Stockholm, Swedia, pekan depan.
Presiden Trump bahkan mengumumkan bahwa AS telah mencapai kesepakatan dagang dengan Filipina, termasuk penerapan tarif 19 persen untuk barang impor dari negara tersebut. Langkah ini memicu kekhawatiran akan ketegangan dagang yang lebih luas dan efek lanjutannya terhadap stabilitas ekonomi global.
Meski pasar tampak berhati-hati, penguatan IHSG pagi ini mengindikasikan adanya keyakinan investor terhadap fundamental pasar dalam negeri. Momentum ini bisa menjadi peluang untuk mencermati emiten-emiten yang merilis laporan keuangan kuartal II-2025, terutama sektor-sektor yang masih resilient terhadap tekanan eksternal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News