Untuk meraih dana untuk ekspansi, MEJA pada tahun ini akan melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana Saham atau IPO, dan saat ini telah resmi memulai masa Penawaran Awal (bookbuilding) pada tanggal 18 hingga 24 Januari 2024.
baca juga: Mewaspadai Emiten IPO terkait Politisi |
Berdasarkan informasi dalam prospektus, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 480 juta lembar saham baru atau setara dengan 25,03 persen dari modal disetor dengan target dana yang terkumpul sebesar sebanyak-banyaknya Rp48 miliar sampai dengan Rp49.4 miliar.
Dana hasil IPO tersebut rencananya akan digunakan untuk pembelian aset tetap dan peralatan, kemudian sewa bangunan, kendaraan, dan pengembangan sistem informasi. Sebagian besar dana hasil IPO tersebut akan dialokasikan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, biaya kontraktor, desain interior, dan pengadaan furnitur.
Bersamaan dengan IPO ini, MEJA juga menerbitkan sebanyak 480 juta Waran Seri I dengan rasio setiap pemegang satu Saham Baru berhak memperoleh satu Waran Seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp115 hingga Rp125 per saham.
Direktur Utama MEJA Richie Adrian Hartanto menyatakan melalui IPO, perseroan akan memiliki sumber daya yang lebih besar untuk berinvestasi dalam inisiatif keberlanjutan yang telah direncanakan sebelumnya.
Rambah pasar industri konstruksi
Selain itu, IPO juga memungkinkan perseroan untuk membentuk kemitraan strategis dan merambah pasar industri konstruksi dengan lebih luas. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan posisi pasar Perseroan dan menciptakan prospek pertumbuhan jangka panjang yang lebih baik."Kami yakin langkah-langkah ini akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi klien kami dan mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan" ungkap Richie Adrian Hartanto, dalam keterangan resmi, Senin, 22 Januari 2024.
Dalam proses IPO ini, MEJA secara resmi telah menunjuk PT MNC Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (underwriter).
Direktur Investment Banking MNC Sekuritas Hary Herdiyanto menegaskan kemampuan MEJA dalam mencapai pertumbuhan usaha yang signifikan di masa lalu, bersama dengan potensi pertumbuhan yang masih sangat besar di masa depan, menjadi salah satu keunggulan dan kekuatan utama Perseroan.
Hary percaya MEJA dapat meraih momentum tambahan yang akan mempercepat dan memperkuat pertumbuhannya secara lebih efisien melalui peningkatan skala ekonomis di masa mendatang.
Richie Adrian Hartanto menambahkan perseroan kini menawarkan layanan konsultasi desain yang komprehensif, mencakup perencanaan ruang hingga pemilihan bahan. Layanan ini didesain untuk memastikan setiap proyek mencerminkan visi dan kebutuhan klien.
"MEJA tidak hanya menawarkan layanan konstruksi, tetapi juga memiliki pabrikasi furnitur khusus. Produk furnitur yang diproduksi secara custom-made dan loose furniture yang mudah dipindahkan, seperti meja, kursi, dan sofa, dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek dan preferensi klien," jelas dia.
Rencana lima tahun ke depan
Dalam periode lima tahun yang akan datang, MEJA telah merumuskan rencana strategis untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya. Rencana ini mencakup pembangunan workshop baru yang bertujuan meningkatkan kapasitas produksi perusahaan. Selain itu, MEJA berencana untuk mendirikan 'Experience Center' di beberapa lokasi strategis, sebagai langkah konkrit untuk memperluas jangkauan target pemasaran perusahaan."Sejalan dengan upaya ekspansi, MEJA juga berencana untuk memperkenalkan in-house brand khusus untuk produk furniture buatan MEJA. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan identitas merek, tetapi juga memberikan nilai tambah kepada pelanggan dengan produk yang unik dan berkualitas tinggi," jelas Richie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News