Pada awal perdagangan Senin pagi, laju mata uang rupiah turun delapan poin atau 0,05 persen menjadi Rp16.458 per USD dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.450 per USD.
baca juga: Kehilangan Modal Asing Rp0,78 Triliun, Rupiah Makin 'Kritis' |
"PMI Manufaktur AS secara mengejutkan naik menjadi 51,7 pada Juni 2024 dari 51,3 pada Mei 2024," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, dilansir Antara, Senin, 24 Juni 2024.
Josua menuturkan, data PMI yang solid mendukung apresiasi nilai tukar dolar AS. PMI manufaktur melampaui ekspektasi konsensus pasar sebesar 51.
Selain itu, PMI Jasa AS juga naik menjadi 55,1 pada Juni 2024, melebihi ekspektasi sebesar 54.
Suku bunga bertahan lebih lama
Data menunjukkan bahwa sektor manufaktur dan jasa di AS masih mengalami akselerasi pada Juni 2024, meningkatkan kemungkinan kebijakan suku bunga bertahan tinggi untuk waktu yang lebih lama (higher-for-longer) dari bank sentral AS atau The Fed.Ia memperkirakan pada perdagangan hari ini nilai tukar rupiah akan berkisar di rentang Rp16.425 per USD sampai dengan Rp16.525 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News