"Data ekonomi di dalam negeri masih sangat kuat. Kinerja emiten juga luar biasa semua. Kita lihat tren sekarang ini mobilitas dan sosial sudah mulai padat sehingga akan mendorong kinerja emiten tetap tumbuh," kata Chisty, dalam sebuah diskusi, dikutip Sabtu, 13 Mei 2023.
Selain itu, lanjutnya, permintaan domestik masih tumbuh kencang. Artinya, meski kondisi global sedang tidak menentu namun market di Tanah Air tidak terlalu terpengaruh signifikan karena mampu ditopang oleh kuatnya data perekonomian di Indonesia. Kondisi tersebut diperkirakan bisa terus bertahan hingga akhir tahun.
Baca: Wahai Kaum Muda Indonesia, Harap Jaga Kesehatan Demi Pacu Perekonomian! |
"Jadi kalau dibicarakan skenario potensi perlambatan ekonomi global atau kemungkinan resesi kita masih lihat IHSG cukup positif, setidaknya sampai kuartal II-2023 nanti," tuturnya.
Kekuatan untuk berbalik arah
Bahkan, masih kata Chisty, meski IHSG baru-baru ini sering terlihat melemah tapi ada kekuatan untuk berbalik arah. "Kalau kita lihat IHSG secara teknikal turun tapi bisa memantul kembali. Ini indikasi market kita masih punya senjata untuk positif pergerakannya setidaknya sampai kuartal II nanti," ucapnya.Lebih lanjut, Chisty memperkirakan, IHSG mampu menembus level 7.200 hingga akhir tahun ini. "Untuk akhir tahun kita moderat di 7.200 untuk target IHSG. Tapi lagi-lagi bisa direvisi sampai akhir tahunnya. Sedangkan di kuartal II (2023) kita lihatnya (target IHSG) di 7.000," tutupnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News