Bloomberg mencatat mata uang rupiah menguat tipis ke level Rp15.856 per USD atau naik 0,01 persen pada penutupan perdagangan Kamis, 28 Maret 2024.
baca juga: Rupiah Pagi Ini Masih Tak Sanggup Lawan Dolar AS, Terseok ke Rp15.866/USD |
Sementara Yahoo Finance melansir mata uang rupiah melemah 0,012 persen ke level Rp15.850 per USD. Kurs Jisdor mencatat mata uang rupiah berada pada level Rp15.873 per USD atau melemah dari posisi sebelumnya pada level Rp15.853 per USD.
Dolar AS mendapat dorongan terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan Kamis, karena pejabat Federal Reserve mengatakan tidak terburu-buru menurunkan suku bunga di tengah inflasi yang sulit, dan karena para pedagang bersiap untuk data ekonomi utama.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap mata uang utama lainnya, menguat setelah komentar Waller dan bertahan sebagian besar tidak berubah di 104,41. Sejauh ini telah meningkat sekitar tiga persen pada 2024.
Ekspektasi pasar menurun
Menurut alat CME FedWatch, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga pertama yang akan terjadi pada pertemuan The Fed Juni telah sedikit mereda, saat ini memperkirakan peluang sebesar 60 persen dibandingkan dengan 67 persen pada minggu lalu.Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan data inflasi yang mengecewakan baru-baru ini menegaskan alasan bank sentral AS menunda pemotongan target suku bunga jangka pendeknya.
"Tidak ada terburu-buru untuk menurunkan suku bunga kebijakan" saat ini, kata Waller dikutp dari Channel News Asia, Kamis, 28 Maret 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News