IHSG melemah. Foto: MI/Ramdani.
IHSG melemah. Foto: MI/Ramdani.

Serangan Iran Bisa Pengaruhi Laju IHSG

Antara • 15 April 2024 15:28
Jakarta: Ekonom sekaligus Menteri Riset dan Teknologi RI periode 2019 -2021 Bambang Brodjonegoro menilai serangan Iran ke Israel secara tidak langsung akan memengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
 
Namun dia memberikan penjelasan, sebenarnya sentimen utama bagi pergerakan IHSG saat ini lebih dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang tinggi oleh Bank Sentral AS (The Fed).
 
baca juga: Cuan Jelang Libur Lebaran, IHSG Menguat 0,45%

"Kita lihat IHSG sebelum ramai Iran-Israel, masalah utamanya adalah tingkat suku bunga tinggi yang lebih berpengaruh pada IHSG. Jika ada keputusan The Fed yang tidak sesuai market, maka terjadi capital outflow. Di Indonesia instrumennya ada dua yaitu SBN maupun saham," ujar Bambang, dilansir Antara, Senin, 15 April 2024.
 
Oleh karena itu, eskalasi konflik di Timur Tengah yang mengakibatkan kemungkinan bertahannya suku bunga acuan The Fed secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja IHSG.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan pemegang saham IHSG yang termasuk investor asing terbagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok jangka panjang dan jangka pendek atau hit and run.
 
Dalam kondisi global saat ini, kelompok jangka pendek akan memindahkan aset mereka ke instrumen yang lebih aman atau safe haven seperti dolar AS atau obligasi AS.
 
"Saya lebih melihat akan ada tekanan IHSG tapi tekanan itu juga dibagi dengan dampak tingkat bunga yang tinggi. Jika dilihat sebab akibatnya Iran Israel bersitegang, maka dolar AS dan US treasury bond (obligasi AS) akan dicari terus, itu menyebabkan tekanan IHSG karena orang memilih dolar AS," jelas dia.

Pembagian dividen tekan gejolak terhadap IHSG

Kendati demikian, Bambang menilai dengan banyaknya emiten besar saat ini yang membagikan dividen, maka diharapkan dapat meredam tekanan global yang ditimbulkan pada IHSG.
 
Sebagai informasi, kondisi global saat ini tengah berhadapan dengan ketegangan konflik antara Iran dengan Israel. Permusuhan terbaru antara Iran dan Israel dipicu serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.
 
Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan pesawat nirawak (drone) ke Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024.
 
Serangan tersebut, menurut Israel, berhasil digagalkan dan hanya mengenai sebuah pangkalan udara militer di Israel, tetapi tidak menimbulkan kerusakan serius.
 
Atas kondisi tersebut, Indonesia menyatakan keprihatinan atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah dan menyerukan agar Iran dan Israel menahan diri.
 
"Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menurunkan ketegangan dan terus berupaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah," kata Kementerian Luar Negeri RI melalui media sosial X.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan