Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Susanto.
Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Susanto.

Ditutup di Rp16.215/USD, Rupiah Malas Gerak Banyak-banyak Hari Ini

Husen Miftahudin • 24 Juli 2024 17:21
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini tidak mengalami pergerakan berarti ketimbang perdagangan kemarin.
 
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 24 Juli 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.215 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun dua poin atau setara 0,01 persen dari posisi Rp16.213 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah tipis dua poin walaupun sebelumnya sempat melemah 20 poin di level Rp16.215 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp16.213 per USD," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.

Sementara itu, data Yahoo Finance menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp16.210 per USD. Rupiah melemah enam poin atau setara 0,04 persen dari Rp16.204 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.224 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah 20 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.204 per USD.
 
Baca juga: Menanti Data Ekonomi AS, Rupiah Diramal Melemah
 

Posisi utang pemerintah tidak aman


Sementara itu, pasar terus memantau kondisi utang pemerintah yang membengkak dan sudah berada dalam posisi tidak aman. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), posisi utang pemerintah pada Mei 2024 mencapai Rp8.353,02 triliun.
 
Rasio utang pemerintah terhadap pendapatan saat ini sudah mencapai 300 persen. Angka tersebut lebih tinggi bila dibandingkan posisi 31 Desember 2023 yang sebesar 292,6 persen.
 
"Maksud rasio utang terhadap pendapatan sudah mencapai 300 persen, jadi penerimaan pemerintah dibandingkan dengan pendapatan, sehingga rasio utang pemerintah sudah tiga kali lipat lebih besar daripada penerimaannya," jelas Ibrahim.
 
Sedangkan, jika dilihat dari beberapa indikator seperti debt service domestic government revenue yang ditetapkan IMF, posisi utang pemerintah sudah tidak aman. Namun, bila menggunakan indikator rasio utang pemerintah terhadap PDB, memang posisi utang RI masih aman sebab masih ada di bawah batas aman 60 persen.
 
Adapun utang pemerintah hingga 31 Mei 2024 telah mencapai Rp8.353,02 triliun. Secara nominal, posisi utang pemerintah tersebut bertambah Rp14,59 triliun atau meningkat 0,17 persen dibandingkan posisi utang pada akhir April 2024 yang sebesar Rp8.338,43 triliun.
 
"Sementara itu, rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 38,71 persen. Angka ini juga meningkat dari rasio utang terhadap PDB bulan sebelumnya yang sebesar 38,64 persen," papar Ibrahim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan