Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO
Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO

Rupiah Bakal Tertekan Jelang Simposium Jackson Hole

Angga Bratadharma • 23 Agustus 2023 13:27
Jakarta: Analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah masih di bawah tekanan dolar Amerika Serikat (USD). Hal itu karena investor mengantisipasi pernyataan hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam Simposium Jackson Hole akhir minggu ini.
 
"Powell diperkirakan kembali menekankan inflasi masih tinggi dan The Fed masih perlu bekerja keras untuk menurunkannya,” ujar Lukman Leong, dikutip dari Antara, Rabu, 23 Agustus 2023.
 
Lebih lanjut, keadaan Tiongkok disebut tidak mendukung rupiah mengingat ada perlambatan ekonomi yang semakin nyata di negara tersebut. Minggu ini, katanya, Tiongkok menurunkan suku bunga pinjaman 10 basis points (bps) atau di bawah harapan pasar 15 bps.
Baca: Inflasi Indonesia Diprediksi Turun Jadi 3% di Akhir 2023

"(Hal ini) membawa Yuan melemah ke level terendah dalam 16 tahun terhadap dolar AS," ungkap Lukman.

Neraca transaksi berjalan Indonesia defisit pertama kalinya

Meninjau keadaan dalam negeri, data neraca transaksi berjalan Indonesia menunjukkan defisit pertama kalinya dalam dua tahun terakhir. Transaksi berjalan mengalami defisit sebesar USD1,9 triliun setelah membukukan surplus USD3,0 miliar pada kuartal sebelumnya.

“Investor menantikan pertemuan BI (Bank Indonesia) Kamis untuk pernyataan (Gubernur) BI mengenai langkah menstabilkan nilai tukar rupiah,” ucap dia.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah 0,03 persen atau empat poin menjadi Rp15.320 per USD dari sebelumnya Rp15.316 per USD. Dolar AS menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) karena para pedagang fokus pada Simposium Ekonomi Jackson Hole yang akan diadakan 24-26 Agustus.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan