Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

Pasar Sempat Bergejolak! Begini Langkah Cerdas yang Bisa Investor Lakukan

Annisa ayu artanti • 11 April 2025 11:05
Jakarta: Pekan kedua April 2025 jadi masa yang menegangkan bagi investor. Bukan cuma di Indonesia, pasar global juga ikut tertekan. 
 
Pemicunya? Pengumuman tarif impor dari Presiden AS, Donald Trump, yang menjuluki kebijakan ini sebagai Liberation Day.
 
Merangkum Bibit, Trump menetapkan tarif dasar 10 persen untuk semua barang impor ke AS. Bahkan, beberapa negara mitra dagang dikenakan tarif lebih tinggi seperti untuk Tiongkok, Vietnam, dan Indonesia. 

Dampaknya langsung terasa Wall Street sempat anjlok dan IHSG tiarap di perdagangan hari pertama setelah libur panjang Idulfitri. BEI bahkan sempat menghentikan sementara perdagangan (trading halt) demi menjaga kestabilan pasar.
 
Baca juga: Pasar Jangan Panik! BEI Siapkan Langkah Mitigasi Hadapi Dampak Tarif Impor AS

Jangan panik! ini alasan kamu perlu tetap tenang

Lihat pasar merah semua? Tenang, kamu nggak sendirian. Tapi, panik bukanlah solusi.
 
Sejarah sudah membuktikan bahwa gejolak pasar sifatnya sementara. Misalnya, pada 2008 IHSG sempat turun -62 persen dan di 2020 anjlok -38 persen. Tapi dalam beberapa tahun setelahnya, indeks bisa rebound +173 persen dan +66 persen.
 
Jadi, kalau tujuan investasimu masih jangka panjang, jangan buru-buru jual aset hanya karena pasar turun. Ingat, investasi itu maraton, bukan sprint.
 
Baca juga: Trump Naikkan Tarif Impor! Saham Anjlok, Investor Harus Apa Sekarang?

5 langkah strategis untuk hadapi pasar yang lagi turun

Kalau kamu bingung harus ngapain, ini langkah-langkah yang bisa kamu ambil:
  1. Ingat tujuan investasimu
    Kalau tujuan keuanganmu masih jauh, seperti dana pensiun atau beli rumah 10 tahun lagi, koreksi pasar sekarang cuma bagian kecil dari perjalanan panjang.
  2. Review portofolio kamu
    Cek lagi komposisi investasimu. Kalau kamu terlalu terganggu dengan volatilitas, bisa alihkan sebagian ke aset yang lebih stabil seperti Reksa Dana Pasar Uang atau obligasi pemerintah jangka pendek.
  3. Jangan emosional
    Hindari keputusan yang didasari kepanikan. Panic selling justru bisa bikin kamu kehilangan momentum saat pasar pulih.
  4. Cari peluang saat market turun
    Punya dana menganggur? Ini bisa jadi momen beli saham atau reksa dana yang harganya sedang diskon. Tapi tetap pilih aset berkualitas, ya!
  5. Gunakan strategi investasi berkala
    Biar nggak terpengaruh emosi dan market timing, kamu bisa mulai Systematic Investment Plan atau investasi rutin tiap bulan. Konsisten lebih penting daripada timing yang sempurna.
Meski pasar sedang babak belur, salah satu hikmah yang bisa kamu lakukan adalah memperbanyak aset bagus jadi lebih murah. Selama kamu sudah riset dan tahu tujuan investasimu, ini saat yang tepat buat beli saat orang lain takut. 
 
Tapi pastikan kamu tetap pegang prinsip diversifikasi dan pilih instrumen sesuai profil risiko ya!
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan