PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), salah satu pelopor bank dengan layanan digital, menutup kuartal III 2025 dengan pencapaian kinerja yang solid.
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), salah satu pelopor bank dengan layanan digital, menutup kuartal III 2025 dengan pencapaian kinerja yang solid.

Kuartal III 2025

Bank Neo Commerce Raih Laba Bersih Rp464 Miliar

Arif Wicaksono • 04 November 2025 15:55
Jakarta: PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), salah satu pelopor bank dengan layanan digital, menutup kuartal III 2025 dengan pencapaian kinerja yang solid.
 
Laba bersih tercatat sebesar Rp187,95 miliar di periode kuartal III 2025 dan mencapai total laba bersih Rp464 miliar hingga akhir September 2025 melonjak lebih dari 100 kali lipat dibandingkan total laba bersih pada periode tahun sebelumnya yang hanya Rp4,06 miliar.
 

Capaian ini mencerminkan keberhasilan BNC dalam menjaga kualitas aset dan mengelola pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan. Kinerja profitabilitas BNC menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
 
Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Eri Budiono, menegaskan bahwa hasil positif ini mencerminkan efektivitas strategi BNC dalam menjaga momentum pertumbuhan.

“Capaian kuartal ketiga ini menunjukkan efektivitas strategi kami dalam mengelola pertumbuhan secara cerdas dan menghasilkan laba yang berkesinambungan. Fokus kami adalah memperkuat daya saing melalui efisiensi, pengelolaan risiko yang disiplin, serta inovasi digital yang relevan dengan kebutuhan nasabah,” ujar Eri.
 
Kinerja solid BNC juga ditopang oleh penguatan ekosistem digital. Perseroan mengembangkan layanan perbankan digital dan memperluas kerja sama dengan mitra strategis.
 
Salah satu inovasi terbaru adalah Tabungan Neo Green, produk tabungan ramah lingkungan di mana sebagian bunga tabungan nasabah disalurkan untuk program pelestarian alam.
 
Dengan strategi digitalisasi dan inovasi produk yang terus dikembangkan, BNC berhasil menjaga keseimbangan antara efisiensi, inovasi, dan profitabilitas.
 
“Digitalisasi memungkinkan bank beroperasi lebih efisien dan terukur. Dengan semangat inovasi yang telah kami miliki sejak lama, kami terus mencari formulasi tepat untuk menggenjot profitabilitas dan pertumbuhan aset di masa depan,” jelas Eri.
 
BNC optimistis momentum positif ini akan menjadi pijakan untuk memperkuat posisi di industri perbankan digital Indonesia.
 
“BNC berada di jalur yang tepat untuk menjadi bank digital yang tumbuh konsisten, dengan kinerja keuangan berkelanjutan. Kami akan terus berinovasi, menjaga fokus pada profitabilitas jangka panjang, dan memberikan nilai terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan,” tutup Eri.
 
Sementara itu, Return on Assets (ROA) naik menjadi 3,45 persen pada September 2025 dari 0,03 persen pada September 2024 atau meningkat lebih dari 100 kali lipat.
 
Sementara itu, Return on Equity (ROE) juga melonjak ke 16,96 persen pada September 2025, jauh di atas 0,16 persen di periode yang sama tahun lalu.
 
Peningkatan ini menjadi bukti fokus BNC dalam penerapan manajemen risiko kredit yang disiplin, serta strategi optimalisasi produktivitas aset dan modal.

Kualitas Aset Semakin Membaik

BNC mencatat perbaikan signifikan pada kualitas asetnya.Rasio kredit bermasalah (NPL gross) turun dari 3,72 persen di September 2024 menjadi 2,92 persen pada akhir kuartal III 2025.
Penurunan juga terjadi pada NPL net, dari 0,99 persen menjadi hanya 0,23 persen, menandakan keberhasilan penerapan manajemen risiko yang selektif terhadap kualitas debitur.
 
Total aset BNC tercatat Rp18,43 triliun per September 2025, hampir setara dengan posisi tahun lalu sebesar Rp18,46 triliun. Penyaluran kredit mencapai Rp7,49 triliun, turun 19,1 persen dibandingkan Rp9,26 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini sejalan dengan langkah kehati-hatian BNC dalam menjaga kualitas portofolio kredit.
 
Sebagai strategi pertumbuhan, BNC terus memperkuat kerja sama dengan mitra channelling dan mengembangkan produk Neo Pinjam, yang tumbuh 139 persen (YoY).
 
Dana pihak ketiga (DPK) tercatat stabil di Rp13,62 triliun pada akhir kuartal III 2025, tidak jauh berbeda dari Rp13,64 triliun setahun sebelumnya.
 
Secara triwulanan, DPK tumbuh 2,2 persen dibandingkan posisi Juni 2025 sebesar Rp13,33 triliun, mencerminkan kepercayaan nasabah yang tetap tinggi terhadap BNC. Modal inti Bank meningkat 15,5 persen menjadi Rp3,94 triliun, sedangkan ekuitas tumbuh 13,5 persen menjadi Rp4,13 triliun.
 
Rasio kecukupan modal (CAR) juga sangat kuat di level 46,73 persen, naik dari 34,18 persen pada tahun sebelumnya menunjukkan struktur modal yang kokoh untuk mendukung ekspansi bisnis dan ketahanan keuangan.
 
BNC juga berhasil meningkatkan efisiensi operasional.Rasio BOPO membaik dari 99,88 persen pada 2024 menjadi 82,81 persen di akhir kuartal III 2025. Sementara itu, Cost to Income Ratio (CIR) turun menjadi 31,59 persen dari 33,47 persen, dan Net Interest Margin (NIM) tetap tinggi di 14,81 persen.
 
Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di 54,99 persen pada September 2025, turun dari 65,48 persen tahun sebelumnya menandakan kecukupan likuiditas untuk mendukung pertumbuhan aset ke depan. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan