Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Aset Kripto Bakal Kembangkan Ekonomi Digital di Indonesia, Alasannya?

Angga Bratadharma • 22 Februari 2023 14:04
Jakarta: Pemerintah resmi membuka acara Bulan Literasi Aset Kripto. Bulan Literasi Aset Kripto merupakan kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dengan menggandeng Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo).
 
Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Didid Noordiatmoko menjelaskan banyak masyarakat yang sudah berinvestasi kripto, tetapi mereka belum memahami betul soal aset digital tersebut.
 
Adapun acara tersebut diadakan sebagai tindak lanjut optimalisasi dan sinergitas antara pemerintah dan para pelaku usaha dalam pengembangan penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto.

Sedangkan Bulan Literasi Kripto ini akan terbagi menjadi tiga rangkaian acara, pertama adalah opening ceremony. Acara kedua adalah melakukan kegiatan baik offline maupun online di beberapa kota besar di Indonesia. Acara ketiga adalah penutupan yang berlangsung pada 28 Februari.
 
Memasuki 2023, industri kripto terus berkembang dan berinovasi. Berdasarkan data Bappebti, pada akhir 2021 tercatat jumlah pelanggan atau pengguna aset kripto 11,2 juta orang. Angka ini meningkat 48,7 persen daripada di akhir November 2022 yang tercatat sebanyak 16,55 juta orang. Jumlah ini didominasi kaum milenial berusia antara 18-30 tahun.
Baca: Warga +62 Kian Perhatikan Biaya hingga Kepercayaan terhadap Merek Sebelum Berbelanja

Melihat hal itu, VP of Operations Upbit Indonesia Resna Raniadi optimistis penerimaan aset kripto di kalangan mayoritas masyarakat Indonesia semakin meluas. Tidak hanya itu, pihaknya juga menyambut baik antusiasme positif yang ditunjukkan Pemerintah Indonesia terhadap perkembangan industri blockchain dan kripto di Tanah Air.
 
"Kami percaya perdagangan aset kripto dapat menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mempercepat, menciptakan, dan mendorong upaya pengembangan ekonomi digital Indonesia di 2023 ini," ungkap Resna, dilansir dari keterangan tertulisnya, Rabu, 22 Februari 2023.
 
Tidak hanya itu, tambahnya, Indonesia memiliki potensi dengan banyaknya populasi dan ekonomi yang tumbuh dengan baik, sehingga Indonesia mempunyai keuntungan yang baik untuk mengadopsi penggunaan teknologi blockchain.
 
"Hal ini secara tidak langsung mengharuskan kami untuk terus dapat mengedukasi masyarakat secara luas agar masyarakat memiliki informasi yang cukup perihal blockchain, aset kripto pada khususnya," tutup Resna.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan