Gojek dan Tokopedia membentuk GoTo. Foto: tangkapan layar YouTube Tokopedia.
Gojek dan Tokopedia membentuk GoTo. Foto: tangkapan layar YouTube Tokopedia.

Merger Gojek-Tokopedia, Ini Cara Atur Keuangan bagi Mitra Driver

Ade Hapsari Lestarini • 21 Mei 2021 20:35
Jakarta: Hadirnya GoTo yang merupakan hasil merger dari Gojek dan Tokopedia kerap kali disebut akan mempermudah pengadopsian teknologi digital oleh UMKM, yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan bagi para driver Gojek.
 
Seperti diungkapkan CEO GoTo, Andre Soelistyo, mitra driver Gojek berpeluang untuk mendapatkan penghasilan lebih tinggi dari sebelumnya dengan mengirimkan lebih banyak pesanan dari pengguna Tokopedia.
 
Peningkatan pendapatan tentu bisa menjadi peluang emas bagi para mitra Gojek untuk meningkatkan kesejahteraannya. Namun, tentunya harus ada perencanaan keuangan yang baik di saat penghasilan bertambah.

Financial Educator Lifepal, Aulia Akbar, CFP®, memberikan tips keuangan bagi mereka yang memiliki pekerjaan utama sebagai driver online seperti mitra GoTo.

Penghasilan boleh bertambah, tapi hati-hati dengan pengeluaran

Mungkin saja Anda sering mendengar ungkapan, "Pemasukan besar akan diiringi dengan pengeluaran yang juga besar." Memang benar bahwa pendapatan yang lebih besar akan menggugah keinginan kita untuk belanja lebih banyak. Berhati-hatilah jika Anda mengalami hal tersebut.
 
Bila profesi driver online adalah pekerjaan utama Anda, maka ketahuilah bahwasannya
pendapatan Anda bersifat "tidak tetap". Penting sekali untuk menjaga pengeluaran bulanan demi kesehatan keuangan. Buatlah daftar pengeluaran bulanan Anda secara detail mulai dari pengeluaran wajib (pembayaran pajak atau cicilan utang), pengeluaran kebutuhan sehari-hari (seperti biaya makan, operasional rumah, atau sewa rumah), serta pengeluaran yang bersifat keinginan.
 
Dengan mengetahui besaran pengeluaran dengan baik, Anda bisa mengetahui berapa batas dana darurat, uang pertanggungan asuransi jiwa, hingga dana pensiun yang Anda butuhkan. Siapkan dana darurat berdasarkan pengeluaran yang bersifat wajib dan butuh.
 
Mari kita simulasikan, dalam sebulan pengeluaran bulanan Anda yang terdiri dari pengeluaran wajib, kebutuhan, dan keinginan (gaya hidup) mencapai Rp6 juta.
 
Bila Anda adalah orang yang sudah berkeluarga, maka idealnya Anda memiliki dana darurat lebih dari enam kali pengeluaran bulanan lantaran penghasilan Anda tidak tetap, dan kebutuhan darurat untuk rumah tangga sering datang tanpa diprediksi.
 
Akhirnya, Anda memutuskan untuk mengalokasikan dana darurat setara delapan kali pengeluaran bulanan, dan total dana darurat yang harus dimiliki adalah: 8 x Rp6 juta = Rp48 juta.
 
Jika angka tersebut dinilai terlalu "besar", maka bisa jadi hal itu disebabkan karena Anda memasukkan pengeluaran gaya hidup ke dalam komponen pengeluaran total Anda. Gunakanlah pendekatan pengeluaran wajib dan butuh dalam menghitung jumlah dana darurat yang ideal bagi Anda. Agar proses pengumpulan dana ini bisa berlangsung dengan cepat dan efisien.
 
Mengingat fungsi dari dana darurat adalah untuk membayar segala kebutuhan yang bersifat darurat sekaligus memitigasi risiko berkurang atau hilangnya penghasilan, saat pencari nafkah kehilangan pekerjaan atau sumber pendapatan, bisa dikatakan pula bahwa tujuan lain dari
memiliki dana darurat adalah agar kita tidak berutang ketika mengalami pengurangan atau kehilangan penghasilan.
 
Jika memang Anda berada dalam posisi kehilangan pendapatan, tidaklah bijak bagi Anda untuk memikirkan gaya hidup di situasi seperti itu.
 
 
Halaman Selanjutnya
  Lindungi diri dan keluarga…
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan