Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

Duh, Tren Suku Bunga Tinggi Bakal Sampai Kuartal II-2024

Antara • 07 November 2023 16:21
Jakarta: Tren suku bunga tinggi alias “higher for longer” diramal akan berlangsung lebih lama dan baru akan selesai pada kuartal II-2024.
 
Direktur Institutional Banking PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Muhammad Iqbal menyampaikan hal tersebut karena masih tingginya tensi geopolitik di tingkat global, salah satunya konflik yang sedang terjadi di Timur Tengah.
 
“Dengan perkembangan tensi geopolitik yang tinggi, sepertinya trennya akan berlangsung lebih panjang dan kami melihat bahwa kebijakan suku bunga tinggi ini masih akan terus tinggi dan baru akan turun di kuartal II- 2024,” ujar Iqbal katanya dalam CEO Networking 2023 bertajuk “Achieving Sustainable Growth through Cohesive Collaboration” dilansir Antara, Selasa, 7 November 2023.
 
Baca juga: Berkat Ini, Perbankan RI Kuat Hadapi Tekanan Suku Bunga Global  

Dengan kemungkinan situasi itu, Ia mengingatkan perlunya likuiditas yang mencukupi sebagai prioritas utama bagi perbankan di Tanah Air.

“Dan konsekuensinya mungkin akan terjadi peningkatan cost of fund yang sangat signifikan,” ujar Iqbal.
 
Selain menjaga kecukupan likuiditas, lanjutnya, industri perbankan juga perlu menjaga portofolio kredit permodalan untuk memastikan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
“Kami di BNI juga menjaga portofolio kredit permodalan guna memastikan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang,” ucap Iqbal.

Menciptakan iklim investasi yang baik

Dalam kesempatan ini, Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sustain di level lima persen dapat menjadi pondasi yang kuat untuk menciptakan iklim investasi yang baik ke depan.
 
Ditambah, dengan target pemerintah terhadap pendapatan nasional bruto (PNB) Indonesia akan mencapai USD14 ribu pada 2045, dapat mengubah ekonomi dalam negeri yang berbasis konsumsi menjadi investasi.
 
Suku bunga acuan bank sentral AS The Fed saat ini masih berada di level yang tinggi yaitu 5,25-5,50 persen, yang mana sejak Maret 2022 hingga Juli 2023, The Fed telah mengerek suku bunga secara agresif sebesar 525 basis poin (bps).
 
Dari dalam negeri, suku bunga Bank Indonesia (BI) 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) juga berada di level yang tinggi yaitu 6,00 persen, setelah pada pertemuan terakhir dinaikkan sebesar 25 bps.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan