Mata uang rupiah. Foto : AFP.
Mata uang rupiah. Foto : AFP.

Rupiah Tertekan Keraguan The Fed Turunkan Suku Bunga

Antara • 17 Mei 2024 10:19
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, dibuka melemah dipengaruhi perkiraan pasar suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate (FFR) yang tinggi akan bertahan lebih lama.
 
baca juga: Rupiah Tekuk Dolar AS di Level Rp15.923/USD

Pada awal perdagangan Jumat pagi, 17 Mei 2024, laju rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.924 per USD.
 
"Pernyataan pejabat The Fed menjadi faktor utama apresiasi dolar AS. Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin, dan Presiden Fed New York, John Williams, mengisyaratkan mereka mendukung sikap The Fed yang higher-for-longer," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, dilansir Antara, Jumat, 17 Mei 2024.
 
Pernyataan mereka menyiratkan beberapa anggota bank sentral AS atau The Fed masih ragu untuk menurunkan suku bunga kebijakannya lebih cepat pada 2024. Akibatnya, dolar AS menguat dan imbal hasil (yield) US Treasury (UST) 10 tahun naik empat basis poin (bps) menjadi 4,38 persen.

Klaim pengangguran awal AS

Saat ini para pedagang masih ingin mengobservasi data ekonomi AS yang cenderung beragam. Klaim pengangguran awal AS (US Initial Jobless Claims) untuk pekan yang berakhir pada 11 Mei 2024 turun kira-kira sesuai dengan perkiraan.
 
Harga impor dan ekspor AS pada April 2024 naik lebih dari yang diantisipasi. Data perumahan baru dan izin bangunan pada April 2024 cenderung di bawah ekspektasi dan produksi industri pada April 2024 secara tak terduga stagnan.
 
Josua memproyeksikan pergerakan kurs rupiah akan berada di rentang Rp15.900 per USD sampai dengan Rp16.025 per USD.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan