Berdasarkan data Bloomberg, Kamis, 16 Mei 2024, rupiah pada sore ini menguat 104 poin atau 0,64 persen dibandingkan posisi penutupan kemarin menjadi Rp15.923,5 per USD.
Senada dengan Bloomberg, jika mengacu data Yahoo Finance, rupiah juga mengat 104 poin atau 0,65 persen menjadi Rp15.920 per USD.
Pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah masih berada di Rp16.024 per USD.
Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan penguatan rupiah tidak terlepas dari data penurunan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) April 2024.
"Rupiah menguat terhadap dolar AS dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu perlemahan data-data ekonomi dan inflasi AS yang rilis tadi malam dan proyeksi peningkatan klaim pengangguran AS sehingga menambah optimisme pasar terhadap proyeksi penurunan suku bunga di bulan September," kata dia dilansir Antara.
Baca juga: Rupiah Menguat Terdorong Sentimen Positif Domestik dan Lemahnya Data Inflasi AS |
Rully mengatakan data IHK AS April 2024 sesuai dengan ekspektasi pasar sebesar 3,4 persen secara tahunan, turun dari sebelumnya 3,5 persen.
Sedangkan penjualan ritel AS bulanan per April 2024 tidak tumbuh. Dengan demikian, keyakinan pelaku pasar mengenai penurunan bunga September 2024 sebesar 72,4 persen naik dari 65,09 persen.
Terdongkrak neraca perdagangan
Sementara dari domestik, data neraca perdagangan Indonesia yang surplus sepanjang empat tahun berturut turut, mendukung penguatan rupiah terhadap dolar AS.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan barang Indonesia mengalami surplus selama empat tahun berturut-turut dengan nilai kumulatif sebesar USD157,21 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News