Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Setelah Berminggu-minggu Minggat, Akhirnya RI Kebanjiran Dana Asing Lagi

Husen Miftahudin • 16 Maret 2024 13:00
Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat dana-dana asing masuk ke pasar keuangan domestik selama sepekan ini. Berdasarkan data transaksi pada 13-14 Maret 2024, dana dari investor asing (nonresiden) tersebut tercatat beli neto (inflow) sebanyak Rp21,72 triliun.
 
Banjirnya dana asing ke pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya berasal dari pasar Surat Berharga Negara yang masuk sebanyak Rp12,44 triliun. Di pasar saham investor bule juga memasukkan modalnya ke Indonesia sebanyak Rp8,91 triliun.
 
Sementara di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), investor-investor asing juga menyuntikkan modalnya ke Tanah Air sebesar Rp0,37 triliun.
 
"Selama 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 14 Maret 2024, nonresiden jual neto Rp23,34 triliun di pasar SBN, beli neto Rp19,68 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp23,84 triliun di SRBI," ungkap Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 16 Maret 2024.
 
Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke level 67,06 basis poin (bps) per 14 Maret 2024 dari 68,32 bps per 8 Maret 2024. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
 
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
 
Baca juga: Modal Asing di Indonesia 'Pulang Kampung' Rp13,61 Triliun Minggu Ini
 

Rupiah melemah

 
Banjirnya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik tersebut tak membuat nilai tukar rupiah perkasa terhadap dolar AS. Rupiah justru melempem saat melawan mata uang Negeri Paman Sam tersebut.
 
Seperti diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.
 
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 15 Maret 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.599 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 19 poin atau setara 0,12 persen dari posisi Rp15.580 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp15.590 per USD. Rupiah turun 16 poin atau setara 0,10 persen dari Rp15.574 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.624 per USD. Mata uang Garuda tersebut juga mengalami pelemahan sebanyak 42 poin dari perdagangan di hari sebelumnya di level Rp15.582 per USD.
 
Terkait hal tersebut, Erwin menekankan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.
 
"Serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas Erwin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan