BJ Habibie, foto: Antara/Puspa Perwitasari
BJ Habibie, foto: Antara/Puspa Perwitasari

Ini Cara BJ Habibie Atasi Krisis Ekonomi saat Nilai Rupiah Melemah

Putri Purnama Sari • 23 April 2024 15:42
Jakarta: Naik turunnya nilai Rupiah memang bukanlah hal baru bagi kondisi keuangan negara kita. Lika liku panjang perjalanan dari masa ke masa telah dilalui oleh negara Indonesia saat rupiah melemah hingga berhasil menguatkannya kembali.
 
Persoalan naik turunnya nilai Rupiah bukanlah persoalan sederhana. Banyak faktor yang menjadi penyebab melemahnya nilai Rupiah baik dari sisi internal maupun eksternal. Kondisi ekonomi sebuah negara juga menjadi salah satu hal yang menyebabkan rupiah kian melemah.
 
Nilai tukar rupiah berada di level Rp16.246 per dolar AS pada Selasa, 23 April 2024 pagi. Mata uang Garuda melemah 9,5 poin atau 0,06 persen dari perdagangan sebelumnya.

Dilansir dari berbagai sumber, nilai Rupiah pernah berada pada nilai Rp1.997 pada tahun 1991. Namun kekuatan ini tidak bertahan lama hingga Indonesia kembali mengalami puncak kelemahannya pada Juni 1998, dimana saat itu nilai Rupiah jatuh pada angka Rp16.800 yang berakibat krisis moneter, angka tersebut sekaligus menjadikan nilai terendah Rupiah sepanjang sejarah Indonesia hingga saat ini.
 
Krisis moneter di tahun 1998 terjadi saat masa pemerintahan Presiden Soeharto. Saat itu, Soeharto turun dari jabatannya kemudian digantikan oleh Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie.
BJ Habibie menjadi presiden RI di tengah kondisi negara sedang kacau-balau akibat ketidakpuasan rakyat terhadap rezim Orde Baru.
 
Beberapa pekan setelah dia menduduki kursi presiden, nilai tukar rupiah sempat ambrol hingga mencapai level terlemahnya sepanjang sejarah, yakni di level Rp 16.800 pada 1 Juni 1998. 
 
Baca juga: Cegah Rupiah Melemah Makin Dalam, Masa Simpan Dana Hasil Ekspor Diusulkan Diperpanjang

Di Indonesia, bank rush (penarikan dana besar-besaran) menerpa bank-bank sejak tahun 1997 karena nasabah khawatir dana simpanan mereka hilang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh dari level psikologis 500 ke 258 (pada 6 Oktober 1998), dan disintegrasi bangsa menyeruak.
 
Langkah awal yang diambil Presiden Habibie untuk mengatasi krisis ekonomi yang terjadi adalah mencari dukungan dari Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dan komunitas negara-negara penyokong guna memulihkan perekonomian negara.
 
Kebijakan BJ Habibie pada masa reformasi di bidang ekonomi pun dilakukan mengikuti saran-saran IMF, yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia saat itu.
 
Paket restrukturisasi perbankan untuk membangun kembali perbankan yang sehat pada 21 Agustus 1998 cukup efektif. Melalui kebijakan ini, beberapa bank di-merger untuk menjadi bank baru yang kuat dari sisi pendanaan, salah satu hasilnya adalah Bank Mandiri.
 
Baca juga: Rupiah Tembus Rp16 Ribu, Menko: Laju Rupiah Lebih Baik Ketimbang Negara Lain

Masa pemerintahan Habibie juga mengambil keputusan besar untuk memisahkan Bank Indonesia (BI) dari pemerintah. Dengan pemisahan itu, BI menjelma menjadi lembaga independen dan mendapatkan lagi kepercayaan.
 
Habibie juga mampu meyakinkan pasar global dan menjinakkan tekanan atas rupiah meski tanpa dukungan intervensi BI, yang kala itu belum memiliki kewenangan stabilisasi rupiah. Gubernur BI Perry Warjiyo kini berwenang mengintervensi rupiah berkat UU tentang BI (No. 23 tahun 1999), yang diteken oleh Habibie.
 
Dalam masa pemerintahan Habibie, rupiah tercatat menguat 34,1 persen, dari Rp 11.200 per dolar AS (20 Mei 1998) menjadi Rp 7.385 (20 Oktober 1999). Rupiah bahkan sempat menyentuh level terkuatnya dalam sepanjang sejarah Indonesia setelah krisis 1997, yakni pada 6.550 per dolar AS (28 Juni 1999).
 
Hingga saat ini, tak ada satupun presiden yang mampu membawa rupiah kembali ke angka Rp6.500-an seperti presiden BJ Habibie.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan