Ilustrasi. FOTO: AFP/Adek Berry
Ilustrasi. FOTO: AFP/Adek Berry

Investor Kudu Hati-Hati, IHSG Diramal Tak Bergairah Hari Ini

Angga Bratadharma • 16 September 2022 08:45
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini atau di akhir pekan diperkirakan terkoreksi sejalan dengan pasar regional dibuka melemah. Para investor harus berhati-hati guna meminimalisir kerugian tapi di sisi lain perlu cermat melihat saham mana yang terdiskon dan bisa diakumulasi.
 
Dari dalam negeri, update kasus covid-19 di Indonesia terdapat penambahan sebanyak 2.651 kasus baru kemarin dengan daily positivity rate 7,85 persen. Sedangkan recovery rate 97,1 persen dan kasus aktif 29.126 pada hari yang sama. Dari domestik, kemarin dilaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia Agustus 2022 sebesar USD5,7 miliar.
 
"Pagi ini pasar regional dibuka melemah. Nikkei minus 0,88 persen dan Kospi turun 0,62 persen. IHSG diperkirakan terkoreksi hari ini, seiring negatif sentimen pasar global dan regional, serta pelemahan harga-harga komoditas," sebut Samuel Research Team, dalam riset hariannya, Jumat, 16 September 2022.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat berakhir dengan melemah tajam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kondisi itu karena terpukul lagi oleh data ekonomi yang mengkhawatirkan dan kekhawatiran tentang dampak tindakan agresif Federal Reserve lebih lanjut di minggu depan.
Baca: Bakal Diganti Pembangkit EBT, Bye-bye PLTU!

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,6 persen menjadi 30.961,88. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas turun 1,1 persen menjadi 3.901,35. Kemudian Nasdaq Composite Index yang kaya teknologi merosot 1,4 persen menjadi 11.552,36.
 
Pasar saham AS sebenarnya dimulai dengan baik setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan kesepakatan tentatif untuk mencegah pemogokan kereta api yang berpotensi merusak, tetapi keuntungan itu tak lama. Sementara kesepakatan kereta api menghindari pukulan menyakitkan lainnya pada rantai pasokan dan sejumlah data ekonomi tidak membantu penyebabnya.
 
Penjualan ritel AS naik secara mengejutkan pada Agustus dalam ilustrasi terbaru dari ketahanan konsumen Amerika. Namun, laporan tersebut juga menurunkan penjualan di bulan sebelumnya, mengurangi kabar baik. Sementara klaim pengangguran mingguan mundur sekali lagi dan produksi industri AS turun sedikit di Agustus.
 
Saham telah terpukul baru-baru ini setelah data inflasi yang mengganggu untuk Agustus, menunjukkan kenaikan harga yang meluas di bulan itu. Hal tersebut memperkuat pandangan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 poin persentase, dengan beberapa kemungkinan langkah yang lebih agresif.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan