Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengungkapkan Bank Indonesia (BI) mencatat Survei Pemantauan Harga pada Desember 2022 diprediksi terjadi inflasi sebesar 0,37 persen mtm. Sementara itu, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2022 di sekitar lima persen YoY.
"Tumbuh melambat dibandingkan dengan kuartal III-2022 yang mencapai 5,72 persen YoY. Melandainya pertumbuhan ekonomi disebabkan kinerja perekonomian dalam negeri masih terhalang oleh ketidakpastian dan potensi perlambatan ekonomi global," kata Ratih, dalam riset hariannya, Senin, 12 Desember 2022.
Dari mancanegara, tambahnya, Presiden World Bank David Malpass khawatir akan ketidakmampuan global dalam mengelola utang gagal bayar di negara berpendapatan rendah serta meningkatnya utang di negara kaya. World Bank saat ini mengoperasikan International Development Association (IDA), sebuah platform untuk mengatasi kemiskinan pada 74 negara miskin.
Baca: Langkah Erick Thohir soal Vaksinasi Diapresiasi |
"Dengan nilai pinjaman tahun ini mencapai USD62 miliar, tumbuh 35 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya," tuturnya.
Lebih lanjut, Ratih membeberkan saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas yakni:
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
Buy: Rp9.550TP: Rp9.850
Stop loss: Rp9.400
Ditutup tepat pada MA-5, bergerak dalam fase uptrend medium term, stochastic golden cross indikasi kuat untuk bullish continuation dengan MACD line bergerak dalam momentum positif. BBNI menerbitkan Negotiable Certificate Depocit (NCD) pada kuartal IV-2022 sebesar Rp3 triliun.
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Buy: Rp1.075TP: Rp1.110
Stop loss: Rp1.055
Morning star candle, ditutup di atas MA 50 harinya dan bergerak uptrend dalam medium term. Stochastic pada area netral, MACD line dalam area positif. Kinerja MEDC pada kuartal III-2022 melampaui estimasi yakni mencatat laba bersih yang tumbuh 614 persen YoY menjadi USD401 juta.
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)
Buy: Rp865TP: Rp895
Stop loss: Rp845
Mencoba rebound dengan membentuk higher high dan higher low, volume menurun indikasi tekanan jual berkurang, stochastic golden cross pada area oversold dan MACD bar histogram bearish terbatas. Kinerja IMAS sepanjang Januari–September 2022 berhasil mencatat perolehan laba bersih yang tumbuh Rp445,32 miliar ketimbang sebelumnya yang mencatat rugi bersih Rp93,43 miliar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News