"Hal ini semakin memberikan kesadaran kepada para pelaku usaha untuk melakukan shifting ke green business untuk menangkap peluang usaha tersebut," ungkapnya dalam Seminar Kajian Model Bisnis Pengembangan UMKM Hijau secara virtual, Senin, 12 Desember 2022.
Dalam rangka menjawab tantangan perubahan iklim ke depan dan sebagai kontribusi komitmen nasional dalam pengurangan emisi karbon, BI berupaya menyiapkan transformasi UMKM hijau dengan tujuan agar UMKM dapat tetap meningkatkan daya saing dan berkontribusi pada perekonomian di tengah terjadinya perubahan ekonomi global.
Dalam hal ini, BI melakukan berbagai upaya untuk mempersiapkan UMKM guna menjawab peluang usaha bagi pengembangan produk hijau. Sebagai langkah awal, BI telah menerbitkan Kajian Model Bisnis Pengembangan UMKM Hijau yang akan dilanjutkan dengan pilot project dari pengembangan UMKM hijau khususnya di sektor pertanian dan kerajinan.
"Implementasi dari UMKM hijau kami tetap mengacu pada tiga pilar kami yaitu korporatisasi, peningkatan kapasitas dan pembiayaan. Tentunya pengembangan UMKM hijau merupakan salah satu implementasi dari framework kebijakan ekonomi dan keuangan hijau BI," kata Doni.
Baca juga: BI Terbitkan Kajian Model Bisnis Pengembangan UMKM Hijau |
Menurutnya, upaya dan proses transformasi hijau ini diterapkan baik dari sisi kebijakan dan kelembagaan. Dari sisi kebijakan, BI mendorong terciptanya pembiayaan yang berwawasan lingkungan atau green financing melalui penerbitan peraturan ratio green loan to value dan financing to value, green ratio, rasio pembiayaan inklusi makroprudensial, termasuk rencana penyiapan kalkulator karbon yang akan disesuaikan dengan aturan internasional dan diharapkan terbentuk sinergi dengan kementerian atau lembaga terkait untuk memberikan insentif dan kemudahan bagi masyarakat, perusahaan, lembaga dan lainnya dalam melakukan penghitungan emisi karbon yang dihasilkan.
Dari sisi kelembagaan, BI berupaya dan berproses untuk melanjutkan transformasi dari aspek tata kelola, manajemen risiko, strategi, serta performance dari indikator hijau. Hal ini menunjukkan komitmen BI untuk mengawal transformasi hijau dari semua aspek sehingga dapat menjadi best practice kelembagaan sekaligus menjadi bank sentral hijau.
"Kita berharap melalui penyusunan kajian ini akan menjadi dasar penyusunan implementasi pengembangan UMKM hijau binaan BI untuk kemudian dapat sebagai rekomendasi dan referensi bagi otoritas terkait, kementerian atau lembaga, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam mengambil kebijakan dan implementasi dari program pengembangan UMKM hijau," ucap Doni.
Diharapkan terjadi juga kolaborasi dan sinergi yang lebih kuat dari berbagai pihak sehingga terdapat upaya yang masif dalam diseminasi, replikasi model bisnis dari UMKM hijau ini.
"Sehingga upaya untuk mendorong transformasi UMKM menuju praktik hijau guna mewujudkan UMKM yang berdaya saing dan berkontribusi pada ekonomi berkelanjutan sebagai kekuatan baru dalam perekonomian Indonesia semakin nyata," pungkasnya.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News