Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Jangan Salah Perhitungan! Ini Tips Mudah Atur Keuangan agar Tak Boncos

Antara • 19 Juli 2022 14:17
Jakarta: Certified Financial Planner Aliyah Natasya membagikan tips agar masyarakat dapat lebih mengatur keuangannya dengan lebih baik. Salah satunya adalah agar masyarakat lebih mendahulukan untuk menabung saat menerima pemasukan.
 
"Sebelum mengatur cash flow, sebenarnya uang sifatnya sangat personal. Jadi yang harus kita atur adalah diri kita sendiri. Kalau kita punya self control yang bagus, biasanya control management keuangannya juga bagus," kata Aliyah saat jumpa pers virtual, dilansir Antara, Selasa, 19 Juli 2022.

Jangan terbuai

"Tipsnya jangan terbuai. Misal pandemi mau berakhir, kita boleh leha-leha. Boleh, tapi yang kita tidak boleh terbuai adalah kita tetap harus punya dana yang ditabung. Jadi berapapun dana yang masuk, 10 persen sudah kita masukkan ke tabungan," tambahnya.
 
Lebih lanjut, Aliyah mengatakan umumnya masyarakat mengeluarkan uang sesuai kebutuhan terlebih dulu. Setelah itu, mereka baru akan menabung sisa uangnya setelah memenuhi seluruh kebutuhan bulanan.
 
Baca juga: 5 Alasan Orang Sulit Menabung

Utamakan menabung

Aliyah menjelaskan menabung terlebih dulu adalah hal penting yang harus dilakukan. Sebab jika sudah menabung, kebutuhan bulanan pun secara otomatis akan mengikuti sisa keuangan yang dimiliki oleh masing-masing individu.

"Kenapa harus ada yang ditabung terlebih dulu? Karena manusia pada dasarnya akan survive dengan berapapun yang mereka miliki. Akan cukup. Jadi kalau shopping dulu baru nabung, itu kebalik. Memang harus save first, spend later," jelas Aliyah.

Jangan punya cicilan lebih dari 30 persen

Jika memiliki cicilan, Aliyah juga menyarankan agar masyarakat tidak memiliki tagihan lebih dari 30 persen dari jumlah pendapatan masing-masing. Sebab jika lebih dari itu, maka dana untuk memenuhi kebutuhan lain pun akan terganggu.
 
"90 persennya bisa disesuaikan untuk kebutuhan masing-masing. Kalau memang kebutuhan utama 50 persen, 30 persen sudah cicilan. Cicilan apa saja. Batasi memiliki cicilan utang lebih dari 30 persen. Kenapa? Karena kalau lebih akan menyeret-nyeret ke kebutuhan yang lain," ujar Aliyah.
 
"Cuma yang kadang kita lupakan adalah kalau dikasih limit, limit itu adalah milik kita seutuhnya. Jadi kadang mungkin kita bisa melihat, misal dikasih limit Rp20 juta, sedangkan gaji kita hanya Rp6 juta. Nah hal-hal seperti ini yang sebaiknya kita waspadai," tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan