"IHSG hari ini diprediksi bergerak variatif dalam range 6.640 hingga 6.788," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani, di Jakarta, dilansir dari Antara, Rabu, 17 Mei 2023.
Bursa saham regional Asia pada Rabu pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 210,50 poin atau 0,71 persen ke 30.053,50, indeks Hang Seng melemah 61,30 poin atau 0,31 persen ke 19.916,94, indeks Shanghai melemah 10,56 poin atau 0,32 persen ke 3.280,43, dan indeks Straits Times melemah 20,38 poin atau 0,63 persen ke 3.193,66.
Sementara itu, saham-saham Amerika Serikat berakhir lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Pelemahan terjadi karena investor menimbang kekhawatiran plafon utang Negara Paman Sam dan laporan pendapatan yang mengecewakan dari Home Depot.
Baca: Pede Abis! Bahlil Bakal Bereskan 90% Investasi Mangkrak |
Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 336,46 poin atau 1,01 persen menjadi 33.012,14. Sedangkan indeks S&P 500 turun 26,38 poin atau 0,64 persen menjadi 4.109,90. Indeks Komposit Nasdaq turun 22,16 poin atau 0,18 persen menjadi 12.343,05.
Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan real estat dan energi memimpin penurunan dengan melemah masing-masing 2,61 persen dan 2,54 persen. Layanan komunikasi dan teknologi melawan tren dengan naik masing-masing 0,59 persen dan 0,16 persen.
Presiden AS Joe Biden bertemu pemimpin Kongres
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan para pemimpin Kongres untuk putaran kedua negosiasi batas utang Selasa sore waktu setempat. Ketua DPR Kevin McCarthy mengatakan kepada wartawan masih mungkin untuk mencapai kesepakatan pada akhir minggu untuk menaikkan batas pinjaman dan menghindari bencana ekonomi paling cepat 1 Juni.Gedung Putih mengatakan Biden akan mempersingkat perjalanan internasionalnya yang akan datang, mengingat kebuntuan pagu utang. Kebuntuan pagu utang yang genting di Washington semakin menarik perhatian investor. Sampai saat ini, anggota parlemen AS telah gagal menyetujui untuk meningkatkan batas utang.
"Karena kedua belah pihak tahu apa yang dipertaruhkan, default tidak mungkin terjadi. Namun, setiap hari mendekati batas waktu 1 Juni Departemen Keuangan tanpa resolusi kemungkinan akan meningkatkan volatilitas di pasar, memangkas permintaan aset berisiko AS, dan bahkan mempercepat resesi," menurut catatan Ahli Strategi Principal Asset Management.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News