Mengutip data Bloomberg, Kamis, 4 April 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.892 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik 27 poin atau setara 0,17 persen dari posisi Rp15.920 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
"Pada penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 27 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 15 poin di level Rp15.892 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp15.920 per USD," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp15.890 per USD. Rupiah naik 24 poin atau setara 0,15 persen dari Rp15.914 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.907 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 16 poin dari perdagangan di hari sebelumnya di level Rp15.923 per USD.
Baca juga: Rupiah Masih Tak Bertenaga, Dibuka ke Level Rp15.916/USD |
Sinyal penurunan suku bunga Fed
Ibrahim menuturkan, Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan sinyal beragam mengenai penurunan suku bunga AS. Meskipun Powell mengatakan The Fed pada akhirnya akan memangkas suku bunga pada akhir tahun ini, ia hanya memberikan sedikit petunjuk mengenai waktu dan skala potensi pemotongan tersebut.
Powell juga mengatakan, bank sentral akan membutuhkan lebih banyak keyakinan inflasi bergerak menuju target tahunan sebesar dua persen. Komentar Powell muncul tepat sebelum data utama nonfarm payrolls untuk Maret, yang akan dirilis pada Jumat.
Namun peristiwa utama minggu ini adalah data nonfarm payrolls untuk Maret, yang akan dirilis pada Jumat. Inflasi yang stagnan dan kuatnya pasar tenaga kerja adalah dua pertimbangan terbesar The Fed dalam berpotensi menurunkan suku bunga.
Sebelum data tenaga kerja, fokus juga tertuju pada pidato anggota komite penetapan suku bunga The Fed lainnya. Anggota FOMC Michelle Bowman dan Thomas Barkin akan berbicara di acara terpisah pada Kamis nanti.
Selain itu, sejumlah pejabat tinggi Jepang telah memperingatkan pasar mengenai spekulasi terhadap yen, dan mereka tidak akan mengesampingkan tindakan apa pun untuk menurunkan pasangan USD/JPY. Pelanggaran terhadap 152 telah menarik intervensi tingkat tinggi oleh pemerintah Jepang pada 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News