Mengacu data Bloomberg, Kamis, 25 Juli 2024, rupiah melemah 33,5 poin atau 0,21 persen menjadi Rp16.248,5 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 30 poin atu setara dengan 0,185 persen menjadi Rp16.239 per USD.
Pada penutupan perdagangan kemarin rupiah berada pada posisi Rp16.209 per USD. Lalu pada hari ini rupiah diperkirakan akan bergerak pada level Rp16.209-Rp16.249 per USD.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, nilai tukar rupiah hari ini akan melemah kembali.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.200 per USD hingga Rp16.250 per USD," ujar Ibrahim.
Baca juga: Bukan Cuma Jaga Stabilitas Rupiah, BI Juga Bantu Pemerintah Wujudkan Ekonomi Hijau |
Faktor pelemahan rupiah
Ia menjelaskan, penyebab melemah nilai tukar rupiah saat melawan dolar AS hari ini, di antaranya sentimen yang berasal dari eksternal maupun internal.Menurut Ibrahim, sebagian besar pedagang tetap bias terhadap greenback di tengah ketidakpastian yang terus-menerus mengenai pemilihan presiden 2024, terutama setelah Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat dari Partai Demokrat.
Harris terlihat dengan cepat mengumpulkan dukungan dari partai tersebut, sehingga menyiapkannya untuk berhadapan dengan calon dari Partai Republik Donald Trump tahun ini.
Sementara itu, pasar terus memantau kondisi utang pemerintah yang membengkak dan sudah berada dalam posisi tidak aman. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), posisi utang pemerintah pada Mei 2024 mencapai Rp8.353,02 triliun.
Rasio utang pemerintah terhadap pendapatan saat ini sudah mencapai 300 persen. Angka tersebut lebih tinggi bila dibandingkan posisi 31 Desember 2023 yang sebesar 292,6 persen.
"Maksud rasio utang terhadap pendapatan sudah mencapai 300 persen, jadi penerimaan pemerintah dibandingkan dengan pendapatan, sehingga rasio utang pemerintah sudah tiga kali lipat lebih besar daripada penerimaannya," jelas Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News