Ilustrasi. FOTO: MI/USMAN ISKANDAR
Ilustrasi. FOTO: MI/USMAN ISKANDAR

Emiten Produk Makanan Sekar Bumi Tebar Dividen Rp6,055 Miliar

Angga Bratadharma • 28 Juni 2022 14:54
Jakarta: Emiten produsen makanan beku, PT Sekar Bumi Tbk (SKBM), memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp6,055 miliar atau Rp3,5 per saham untuk Tahun Buku 2021. Dividen ini lebih tinggi daripada tahun sebelumnya, di mana perseroan membagikan total dividen Rp2,076 miliar atau Rp1,20 per lembar saham.
 
Presiden Direktur PT Sekar Bumi Tbk Harry Lukmito mengatakan pembagian dividen ini karena baiknya kinerja perseroan, didorong pasar dalam negeri yang tetap kokoh seiring daya beli kuat dan kondisi bisnis yang terus membaik.
 
"Untuk prospek bisnis ke depan, manajemen masih optimistis karena kami bergerak di industri makanan, meskipun di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu," kata Harry, dalam konferensi pers virtual usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Sekar Bumi Tbk (SKBM), Selasa 28 Juni 2022.

Ia menambahkan kegiatan masyarakat yang sudah mulai kembali aktif di masa new normal juga berpengaruh positif pada kenaikan penjualan bersih Sekar Bumi selama kuartal pertama 2022 yaitu menjadi Rp1,13 triliun. Angka itu naik 32 persen dari periode sama tahun lalu (QoQ) sebesar Rp855,87 miliar.
 
Hal ini, tambahnya, didorong kenaikan penjualan frozen seafood dan processed food yang naik signifikan. Penjualan frozen seafood naik 32 persen QoQ menjadi Rp1,1 triliun, sedangkan penjualan processed food naik 48 persen QoQ menjadi Rp27,41 miliar.
Baca: Masih Rugi, Hotel Fitra Internasional Tak Bagikan Dividen

Kenaikan penjualan Sekar Bumi otomatis mendorong laba bersih setelah pajak yang meningkat 169,4 persen QoQ dari Rp10,81 miliar menjadi Rp29,14 miliar. Kemudian laba per saham naik menjadi Rp15,74 dari periode sama tahun lalu Rp5,83.
 
Direktur Sekar Bumi Howard Ken Lukmito menambahkan kenaikan penjualan ini didukung penjualan ekspor udang yang meningkat ditambah kenaikan pasar domestik seiring peluncuran #JagoanDumpling, salah satu produk makanan olahan dimsum yang menjadi andalan perusahaan.  
 
Sementara mengenai dampak dari kenaikan harga bahan pangan global karena inflasi yang terjadi cukup signifikan, Howard menjelaskan, hal itu tidak berpengaruh mengingat bahan utama Sekar Bumi berasal dari perikanan dalam negeri.
 
"Jadi, kami masih bisa menjaga pemasokan suplai secara rutin dan meskipun ada kenaikan harga namun tidak terlalu signifikan kecuali barang-barang yang memang ada komponen impornya seperti tepung terigu," ucapnya.
 
Untuk mengatasi itu, lanjutnya, Sekar Bumi berupaya dari segi harga dan packaging tetap terjangkau. "Misalnya dengan memperkecil packaging, selain itu juga kita mencari bahan-bahan baku yang bisa menjadi substitusi,” jelasnya.
 
Dalam laporan keuangan konsolidasi per 31 Desember 2021 yang dirilis, perusahaan mencatatkan kenaikan penjualan yang signifikan yaitu pada 2017 sebesar Rp1,8 triliun menjadi Rp3,85 triliun pada 2021. Makanan beku hasil laut nilai tambah menjadi kontributor terbesar dalam peningkatan tersebut.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan