"Untuk tahun ini kita belum membagikan dividen, karena meskipun belum mencapai target tapi dalam pembukuan kita masih mengalami kerugian sekitar Rp5 miliaran," kata Direktur Utama Joni Rizal dalam paparan publik, Senin, 20 Juni 2022.
Joni menjelaskan, dalam Rapat Umum Pemegang Saham investor dan pemegang saham telah menyetujui tidak ada pembagian dividen tersebut.
Mengutip laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat pendapatan perseroan sepanjang 2021 sebesar Rp1,55 miliar. Sementara beban pokok pendapatan sebesar Rp1,35 miliar. Sehingga laba kotor hanya Rp206,99 juta.
Lalu, perseroan juga mencatat beban usaha sebesar Rp1,6 miliar. Pada 2021 perseroan mencatat bunga pinjaman bank sebesar Rp528,35 juta, bunga sewa pembiayaan sebesar Rp5,92 juta, administrasi bank sebesar Rp2,35 juta, serta bunga pinjaman lainnya sebesar Rp12,35 juta.
Sementara untuk tahun ini perusahaan menilai kondisi perekonomian mulai pulih dari pandemi covid-19 sehingga pada kuartal I-2022 telah mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 37 persen dari periode yang sama tahun 2021 menjadi Rp2,13 miliar.
Selama tiga bulan pertama di tahun ini pun perseroan masih mencatat kerugian. Rugi bersih yang diatribusikan kepada entitas induk tercatat Rp1,88 miliar.
Joni pun menambahkan, perseroan tidak memakai belanja modal sejak 2021. "Dana yang ada kita gunakan untuk operasional, jadi untuk tahun ini dan tahun kemarin kita tidak menggunakan dana belanja modal," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News