"Pertama, dampak dari adanya e-commerce yang telah memperluas akses pemasaran serta mendorong kewirausahaan dan meningkatkan produktivitas UMKM," ungkap Juda, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 23 Agustus 2023.
Kedua, lanjut dia, pembayaran digital antara lain introduksi dari Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh BI dan solusi mobile payment, yang telah meningkatkan efisiensi transaksi UMKM, mengurangi ketergantungan kepada uang tunai, dan memperluas basis pelanggan.
"Kisah sukses ketiga adalah fintech lending yang telah membantu UMKM Indonesia mengatasi kendala pembiayaan dan mendorong ekspansi usaha," urai Juda.
Sedangkan yang keempat pembukuan dan akunting secara digital, antara lain melalui introduksi Sistem Informasi Aplikasi Informasi Keuangan (SIAPIK) oleh BI yang memungkinkan UMKM untuk menyusun laporan keuangan terstandar secara mudah dan aman melalui media digital.
Baca juga: Perry Warjiyo Pamer Capaian Ekonomi RI di Depan Menkeu-Gubernur Bank Sentral ASEAN |
Strategi perkuat literasi keuangan digital
Dengan peran penting literasi keuangan digital tersebut, Juda menyampaikan tiga strategi untuk memperkuat literasi keuangan digital.
Strategi pertama adalah terciptanya kerangka kerja literasi keuangan digital yang masif, terstruktur, dan targeted.
"Kedua, memperkuat perlindungan konsumen. Ketiga, sinergi dan kolaborasi secara pentaheliks antara pemerintah, regulator, penyelenggara jasa keuangan, akademisi, dan masyarakat umum," tutup Juda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News