Ilustrasi. FOTO: dok MI
Ilustrasi. FOTO: dok MI

OCBC NISP Salurkan Kredit Rp142,3 Triliun di Semester I-2023

Angga Bratadharma • 01 Agustus 2023 11:01
Jakarta: Bank OCBC NISP mencatat penyaluran kredit mencapai Rp142,3 triliun per akhir semester I-2023 atau tumbuh sebanyak 12 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh seluruh segmen bisnis dengan pengelolaan kredit yang prudent memperlihatkan prospek positif kedepannya.
 
"Kami terus berusaha untuk tetap konsisten dalam menjalankan bisnis dengan membukukan kinerja yang positif. Kredit Bank OCBC NISP tumbuh 12 persen YoY menjadi Rp142,3 triliun per akhir semester I-2023," kata Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 1 Agustus 2023.
 
Pengelolaan kredit bank yang prudent terlihat dari data yang menunjukkan provisi untuk Penyisihan Kerugian Kredit/Kredit Bermasalah Bruto (NPL) tetap pada tingkat di atas 200 persen. Ini berarti bank melakukan penyisihan yang cukup untuk mengantisipasi potensi kredit bermasalah.

"Selain itu, Kredit Bermasalah Bruto bank turun menjadi 2,3 persen. Angka tersebut di bawah rata-rata industri, dan menunjukkan bahwa bank secara efektif mampu mengelola risikonya," klaimnya.
Baca: COP28 Desak Negara G20 Memimpin dan Tunjukkan Solidaritas terhadap Aksi Iklim

Terkait simpanan, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh empat persen yoy menjadi Rp178 triliun, ditopang masing-masing oleh pertumbuhan tabungan sebesar 19 persen dan deposito berjangka sebesar sembilan persen. Selain itu, rasio CASA tetap stabil di 54,8 persen.  
 
"Pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga mencerminkan fokus Bank yang berkelanjutan dalam memberikan solusi keuangan yang komprehensif kepada nasabahnya. Dengan demikian, Loan to Deposit Ratio (LDR) tumbuh menjadi 78,9 persen. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan pembiayaan yang didorong oleh pulihnya kondisi ekonomi," ucapnya.

 
Lebih lanjut, bisnis wealth management Bank OCBC NISP tumbuh tujuh persen yoy pada semester I-2023 dan memberikan kontribusi sebesar 33 persen terhadap fee based income secara keseluruhan."Total aset mencapai Rp245 triliun, meningkat 10 persen YoY," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan