Banjirnya dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya berasal dari Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang tercatat masuk sebanyak Rp9,16 triliun.
Di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan pasar saham, investor bule juga ikut menyuntik dana-dananya (beli neto) ke pasar keuangan Indonesia, masing-masing sebanyak Rp8,30 triliun dan Rp2,23 triliun.
"Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 27 Juni 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp36,46 triliun di pasar SBN, jual neto Rp9,78 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp123,21 triliun di SRBI," ungkap Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 29 Juni 2024.
Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun relatif stabil di level 78,06 basis poin (bps) per 27 Juni 2024 dari 76,48 bps per 21 Juni 2024. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
Baca juga: Minggu Ini Ditutup Menguat ke Rp16.375, Bagaimana Nasib Rupiah Pekan Depan? |
Rupiah akhirnya bikin dolar AS tekuk lutut
Banjirnya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik tersebut membuat nilai tukar rupiah menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah berjaya dan balik ke level Rp16.300-an per USD.
Seperti diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 28 Juni 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.375 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik 30 poin atau setara 0,19 persen dari posisi Rp16.405 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp16.370 per USD. Rupiah naik 24 poin atau setara 0,15 persen dari Rp16.394 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.394 per USD. Mata uang Garuda tersebut juga menguat sebanyak 27 poin dari perdagangan di hari sebelumnya di level Rp16.421 per USD.
Terkait hal tersebut, Erwin menekankan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. "Serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tegas Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News