Ilustrasi. Foto: dok MI/Pius Erlangga.
Ilustrasi. Foto: dok MI/Pius Erlangga.

Minggu Ini Ditutup Menguat ke Rp16.375, Bagaimana Nasib Rupiah Pekan Depan?

Husen Miftahudin • 28 Juni 2024 16:14
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan menjelang akhir pekan ini mengalami penguatan.
 
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 28 Juni 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.375 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik 30 poin atau setara 0,19 persen dari posisi Rp16.405 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin pekan depan akan kembali mengalami penguatan.

"Untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.320 per USD hingga Rp16.410 per USD," ujar Ibrahim, dikutip dari analisis hariannya.
 
Ia pun membeberkan penyebab kuatnya nilai tukar rupiah saat melawan dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, di antaranya sentimen yang berasal dari eksternal maupun internal.
 

Menanti rilis inflasi AS


Sebagian besar pedagang tetap bias terhadap greenback menjelang data indeks harga PCE utama, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed. Data tersebut akan dirilis pada Jumat dan diperkirakan menunjukkan inflasi sedikit menurun pada bulan Mei, namun tetap jauh di atas target tahunan The Fed sebesar dua persen.
 
Dolar sedikit terpengaruh oleh data terbaru yang menunjukkan adanya penurunan pada perekonomian AS, khususnya pasar tenaga kerja. Ketidakpastian mengenai kapan dan seberapa besar The Fed akan menurunkan suku bunga membuat aliran dana ke dolar tetap kuat.
 
"Selain itu, data inflasi yang beragam dari ibu kota Jepang hanya memberikan sedikit dukungan terhadap mata uang tersebut, begitu pula dengan peringatan berulang kali dari pemerintah," jelas Ibrahim.
 
Nilai tukar mata uang ini kini berada jauh di atas level yang menarik intervensi pemerintah pada Mei. Meskipun para pejabat terus memberikan peringatan lisan, pergerakan pada pasangan USD/JPY menunjukkan sejauh ini belum ada intervensi nyata yang dilakukan.
 
Data indeks harga konsumen dari Tokyo juga menunjukkan sedikit kenaikan inflasi. Meskipun inflasi umum meningkat, inflasi dasar masih jauh di bawah target tahunan Bank Sentral Jepang sebesar dua persen.
 
Data inflasi yang lemah menambah keraguan mengenai seberapa besar ruang yang dimiliki BOJ untuk memperketat kebijakan moneter yang merupakan faktor utama di balik pelemahan yen baru-baru ini.
 
Baca juga: Rupiah Joss! Menguat ke Rp16.387/USD
 

Realisasi belanja bansos


Pasar merespons positif terhadap Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang mencatat realisasi belanja bantuan sosial (bansos) hingga Mei 2024 senilai Rp70,5 triliun. Gelontoran anggaran tersebut naik 12,7 persen (yoy), dibandingkan tahun lalu sebesar Rp62,5 triliun. Kenaikan realisasi belanja bansos ini utamanya dipengaruhi oleh penyaluran bansos Kartu Sembako untuk dua bulan sekaligus.
 
Adapun pemanfaatan belanja bansos ini dilaksanakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp37,4 triliun. Diantaranya digunakan untuk penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dan Kartu Sembako untuk 18,7 juta KPM.
 
Selain itu, di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebesar Rp19,3 triliun. Utamanya untuk membantu keluarga dan individu yang tidak mampu sebanyak 96,8 juta peserta dari BPJS Kesehatan.
 
Kemudian, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sebesar Rp11,9 triliun. Bansos ini untuk bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 8,8 juta siswa, dan KIP Kuliah bagi 766,7 ribu mahasiswa.
 
Sementara, untuk Kementerian Agama sebesar Rp1,6 triliun dalam bentuk PIP dan KIP. Bagi sekolah berbasis agama sebanyak 1,5 juta untuk siswa PIP dan 47 ribu mahasiswa untuk KIP Kuliah. Sedangkan bantuan bantuan sosial akibat daerah atau masyarakat yang mengalami bencana alam itu ada Rp100 miliar yang sudah dicairkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan