"Jangan mudah tergoda iming-iming pinjol, terutama yang ilegal. Rakyat Gorontalo merupakan salah satu sasaran pinjol ilegal dan investasi bodong,” katanya saat memberikan sambutan dalam acara yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Kecamatan Gentuma, Kabupaten Gorontalo Utara dikutip Senin, 26 Juni 2023.
Sebagai salah satu provinsi termiskin di Indonesia, Gorontalo merupakan salah satu target jasa pinjol maupun investasi bodong.
Beberapa tahun lalu banyak warga Gorontalo tertipu investasi bodong maupun pinjol ilegal. Kini, penipuan atas nama pinjol dan investasi kembali marak di Gorontalo. Bahkan, kata Gobel, pada 12 Juni lalu seorang wanita berusia 23 tahun dari Gorontalo ditemukan tewas gantung diri. Diduga ia terjerat pinjol.
Di Gentuma juga disebut banyak warganya yang terjerat pinjol ilegal. Karena itu, Gobel kembali mengingatkan warga Gorontalo agar jangan mudah terbujuk pinjol dan investasi bodong.
Baca juga: OJK: Ada 3.903 Pengaduan soal Pinjol Ilegal per Mei |
Cara hindari pinjol ilegal
Perwakilan OJK Mouren M Monigir, menyampaikan bahwa nilai kerugian masyarakat di seluruh Indonesia akibat investasi bodong dan pinjol ilegal senilai Rp126 triliun (2018-2022).Adapun korban pinjol terbesar adalah guru sebesar 42 persen, disusul korban pemutusan hubungan kerja (PHK) sebesar 21 persen, dan ibu rumah tangga sebesar 18 persen.
Masyarakat, katanya, diminta waspada jika lembaga pinjol dan investasi tersebut memiliki legalitas yang tak jelas, menawarkan keuntungan yang tak wajar, mengklaim jasanya tanpa risiko, menggunakan pola member get member, dan memanfaatkan tokoh masyarakat.
Untuk itu, ia memberikan dua tips untuk masyarakat agar tak mudah terjerat pinjol dan investasi bodong.
Pertama, memenuhi dua L, yaitu logis dan legal. Kedua, aplikasi penyedia jasa pinjol atau investasi itu hanya meminta akses CaMiLan, yaitu camera, microphone, dan location.
Sehingga jika aplikasi jasa keuangan tersebut meminta akses ke data pribadi di handphone, seperti foto dan dokumen lain, maka ia meminta untuk waspada.
Maureen juga mencatat bahwa penyerapan KUR (kredit usaha rakyat) di Gorontalo tergolong rendah, yaitu 40 persen dari target. Padahal bunga pinjaman KUR sangat kecil, sekitar 6-9 persen per tahun. Sedangkan bunga pinjol jauh lebih besar.
Rendahnya serapan KUR dan masih tingginya pinjol dan investasi bodong di Gorontalo mendorong Rachmat Gobel selaku wakil rakyat dari Gorontalo meminta OJK untuk lebih aktif lagi melakukan literasi jasa keuangan di Gorontalo.
“Masyarakat jangan mudah terpancing pinjol,” katanya.
Selain itu, ia meminta masyarakat agar jangan mewariskan utang ke anak-cucu serta terkurasnya aset keluarga akibat terjerat utang dengan bunga yang sangat besar.
“Kita justru harus menyiapkan masa depan yang baik bagi generasi penerus kita. Siapkan mereka agar menjadi manusia yang berkualitas melalui pendidikan yang baik dan terjaminnya kesehatan mereka,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News