Mengacu data Bloomberg, Senin, 23 September 2024, rupiah melemah 10 poin atau setara dengan 0,07 persen menjadi Rp15.160 per USD.
Sementara mengacu data Yahoo Finance, rupiah melemah 15 poin atau 0,1 persen menjadi Rp15.159 per USD dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan sebelumnya rupiah berada di posisi Rp15.144 per USD. Kemudian, pada hari ini rupiah ditaksir akan bergerak pada kisaran Rp15.095 hingga Rp15.159 per USD.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi menguat dipengaruhi sentimen Bank Indonesia (BI) membuka peluang pemangkasan suku bunga BI-Rate ke depan.
"Rupiah juga masih berpotensi mendapatkan dorongan penguatan dari sentimen pasar ini. Sikap BI yang membuka pemangkasan suku bunga ke depan mengikuti pemangkasan yang dilakukan bank sentral Amerika Serikat memberikan sentimen positif," kata Ariston.
Baca juga: Wow! Indonesia Kebanjiran Rp25,6 Triliun Duit Asing Minggu Ini |
BI pangkas suku bunga
Pada pekan lalu, Bank Indonesia telah melakukan pemangkasan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi enam persen.Ariston menuturkan pemangkasan suku bunga bisa menjadi stimulus bagi perekonomian Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, sentimen pasar terhadap risiko terlihat positif pagi ini, di mana indeks saham Asia di area hijau. Hal itu juga dipengaruhi pemotongan suku bunga kebijakan, Fed Funds Rate (FFR) oleh bank sentral Amerika Serikat (AS).
Dalam pengumuman hasil Federal Open Market Committee (FOMC) Amerika Serikat (AS) September 2024, bank sentral AS atau The Fed memotong suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi lima persen.
"Pasar kelihatannya masih menanggapi positif pemangkasan suku bunga acuan AS pekan lalu dan berharap pada pemangkasan berikutnya," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News