Banjirnya dana asing ke pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya berasal dari pasar Surat Berharga Negra (SBN) yang tercatat masuk sebanyak Rp19,76 triliun.
Begitu pula di pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang masing-masing tercatat masuk sebesar Rp4,19 triliun dan Rp1,66 triliun.
"Selama 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 19 September 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp51,85 triliun di pasar saham, Rp21,39 triliun di pasar SBN, dan Rp186,85 triliun di SRBI," ungkap Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 21 September 2024.
Sementara berdasarkan data pada semester II-2024 hingga 19 September 2024, nonresiden tercatat melanjutkan beli neto sebesar Rp51,51 triliun di pasar saham, Rp55,34 triliun di pasar SBN, dan Rp56,50 triliun di SRBI.
Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun turun signifikan ke level 63,41 basis poin (bps) per 19 September 2024 dari 67,46 bps per 13 September 2024. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
Baca juga: Jelang Akhir Pekan, Rupiah Sukses Injak-injak Dolar AS |
Rupiah meroket
Banjirnya aliran modal asing dari pasar keuangan domestik turut membuat nilai tukar rupiah perkasa terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah menguat signifikan di hadapan mata uang Negeri Paman Sam tersebut.
Seperti diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 20 September 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.150 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat sebanyak 89 poin atau setara 0,58 persen dari posisi Rp15.339 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp15.145 per USD. Rupiah menguat sebanyak 84 poin atau setara 0,55 persen dari Rp15.229 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.100 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik sebanyak 187 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp15.287 per USD.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tegas Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News