Ilustrasi. FOTO: dok MI
Ilustrasi. FOTO: dok MI

Ngekor Wall Street, IHSG Pagi di Akhir Pekan Dibuka Cerah

Angga Bratadharma • 03 Maret 2023 09:39
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi atau di akhir pekan dibuka stagnan dibandingkan dengan penutupan di hari sebelumnya. Namun, tak lama, indeks acuan saham Indonesia mampu bergerak ke area hijau sejalan dengan bursa saham global yang ditutup lebih tinggi.
 
IHSG Jumat, 3 Maret 2023, perdagangan pagi dibuka stabil di 6.857 namun tak lama menguat ke level 6.876. Level tertinggi di 6.884 dan terendah di 6.869. Volume perdagangan pagi ini tercatat sebanyak 2,4 miliar lembar saham senilai Rp1,1 triliun. Sebanyak 254 saham menguat, sebanyak 170 saham tertekan, dan sebanyak 253 saham stagnan.
 
Di sisi lain, saham-saham di Wall Street menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Imbal hasil obligasi pemerintah mundur dari tertinggi sebelumnya menyusul komentar Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic tentang jalur kenaikan suku bunga yang disukainya untuk bank sentral.

Mengutip Antara, Jumat, 3 Maret 2023, indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 341,73 poin atau 1,05 persen, menjadi 33.003,5. Indeks S&P 500 bertambah 29,96 poin atau 0,76 persen menjadi 3.981,35 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 83,5 poin atau 0,73 persen menjadi 11.462,98.
Baca: Raksasa Teknologi Global Mulai Buat Pesaing Chat GPT, Ini Daftarnya!

Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor utilitas dan teknologi masing-masing terdongkrak 1,82 persen dan 1,26 persen, melampaui sektor lainnya. Sementara itu, sektor keuangan dan konsumer non-primer masing-masing tergelincir 0,53 persen dan 0,32 persen.
 
Dalam argumen untuk kenaikan seperempat poin, Bostic menyukai lambat dan stabil sebagai tindakan yang tepat untuk The Fed, karena dampak dari suku bunga yang lebih tinggi mungkin baru mulai terasa di musim semi.

 
"Bostic sedikit lebih hawkish sehingga fakta dia pada dasarnya mengatakan 25 basis poin menghibur karena dia berada di ujung hawkish dari orang-orang hawkish," kata Kepala Strategi Spouting Rock Asset Management Rhys Williams, di Bryn Mawr, Pennsylvania.
 
"The Fed tidak gila, mereka memahami kebijakan moneter berjalan lambat, jadi Anda baru mulai melihat sekarang dampak dari kenaikan suku bunga pertama, apalagi 400 basis poin lainnya yang mereka lakukan," pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan