Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Waspada, Phishing Aset Kripto Melejit 40%, Wajib Lebih Hati-Hati Guys!

Angga Bratadharma • 12 April 2023 13:03
Jakarta: Pada 2022 terungkap jumlah serangan phishing terkait aset kripto yang dicegah oleh sistem anti-phishing Kaspersky meningkat sebesar 40 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan lebih dari lima juta serangan dihentikan. Sebaliknya, ada penurunan dalam pendeteksian ancaman keuangan tradisional, seperti perbankan dan mobile malware.
 
Ini dan temuan lainnya ada di laporan terbaru perusahaan tentang Ancaman keuangan. Menurut sebuah laporan baru oleh Kaspersky, lanskap ancaman keuangan mengalami perubahan signifikan pada 2022.
 
Sementara serangan yang menggunakan ancaman keuangan tradisional seperti PC perbankan dan mobile malware menjadi semakin jarang dengan penjahat dunia maya telah mengalihkan perhatian mereka ke ranah baru, termasuk industri kripto.

Mengutip DJKN Kemenkeu, phising adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan. Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi (nama, usia, alamat), data akun (username dan password), dan data finansial (informasi kartu kredit, rekening).
Baca: Begini Cara Mengelola THR Supaya Gak Numpang Lewat, Patut Dicoba Ya!

Pakar Keamanan Kaspersky Olga Svistunova mengungkapkan terlepas dari beberapa masalah yang terjadi di pasar aset kripto selama enam bulan terakhir, di benak banyak orang, kripto masih tetap menjadi simbol untuk memperoleh kekayaan secara cepat dengan usaha minimal.
 
"Oleh karena itu, aliran scammers yang memanfaatkan topik ini tidak akan pernah berhenti. Untuk memikat korban ke dalam jaringan mereka, penipu terus membuat skenario baru dan lebih menarik," kata  Olga, dikutip dari laporannya, Rabu, 12 April 2023.

Phising aset kripto meroket

Pada 2022, phishing aset kripto meningkat secara signifikan dan dimasukkan sebagai kategori terpisah, menunjukkan pertumbuhan 40 persen tahun-ke-tahun dengan 5,04 juta deteksi phishing kripto dibandingkan dengan 3,5 juta pada 2021. Peningkatan phishing kripto ini sebagian dapat dijelaskan oleh malapetaka di pasar kripto yang terjadi tahun lalu.
 
Namun, masih belum jelas apakah tren tersebut akan berlanjut, dan ini akan bergantung pada kepercayaan pengguna terhadap aset kripto. Data ini berkorelasi dengan pengalaman pengguna dengan ancaman aset kripto yang dieksplorasi oleh Kaspersky awal tahun ini —setiap orang ketujuh yang disurvei terkena dampak phishing aset kripto.

 
Meskipun sebagian besar penipuan kripto adalah trik tradisional seperti penipuan giveaway atau halaman phising dompet palsu, skema penipuan aktif baru-baru ini yang ditemukan oleh Kaspersky menunjukkan penipu terus-menerus menemukan teknik baru untuk memastikan kesuksesan mereka.
 
Dalam kampanye ini, pengguna menerima file PDF dalam bahasa Inggris melalui e-mail, yang menyatakan mereka diduga telah terdaftar di platform cryptocurrency cloud mining sejak lama dan harus segera menarik sejumlah kripto karena akun mereka tidak aktif.
 
File tersebut berisi tautan ke platform penambangan palsu. Untuk menarik kripto, pengguna harus mengisi formulir dengan informasi pribadi, termasuk nomor kartu atau akun, dan membayar komisi, dalam hal ini, melalui dompet kripto atau langsung ke alamat dompet yang ditentukan.
Baca: Langkah Elon Musk Buat Aset Kripto Cerah, Bakal Keterusan Gak Nih?

Di Asia Tenggara (SEA), Kaspersky telah memantau sedikit penurunan pada 2022 secara keseluruhan. Perusahaan keamanan siber global mengamati 64.080 phishing kripto di wilayah tersebut tahun lalu, 15 persen lebih rendah dari angka 2021.
 
Penurunan phishing kripto terutama terdeteksi di Singapura (turun 74 persen), Thailand (turun 51), dan Vietnam (turun 15 persen). Namun jenis ancaman ini terus meningkat di Filipina (naik 170 persen), Indonesia (menguat 26 persen), dan Malaysia (naik empat persen).
 
Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky Chris Connell menambahkan Asia Tenggara adalah rumah bagi beragam negara dan terus memimpin secara global dalam hal adopsi aset kripto. Dengan pemain play-to-earn yang sangat aktif ditambah penggunaan aset kripto di negara dengan pekerja luar negeri yang tinggi, terlihat lebih banyak pengadopsi di wilayah ini.
 
"Oleh karena itu penting untuk mengembangkan pola pikir yang mengutamakan perlindungan terhadap serangan yang terkait dengan teknologi bermanfaat ini," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan