Mata uang rupiah. Foto : AFP.
Mata uang rupiah. Foto : AFP.

Turun Lagi, Laju Rupiah Dalam Tekanan

Antara • 27 Maret 2024 17:00
Jakarta: Mata uang rupiah dalam tekanan pada penutupan perdagangan hari ini. Mata uang rupiah tertekan walaupun kondisi ekonomi indonesia dipandang masih cukup kuat.
 
Bloomberg mencatat mata uang rupiah melemah 0,41 persen ke Rp15.858 per USD penutupan perdagangan Rabu, 27 Maret 2024. Yahoo Finance melansir mata uang rupiah melemah 0,44 persen dengan berada pada level Rp15.850 per USD.
 
baca juga: Pagi-pagi Sudah Tumbang, Rupiah Sentuh Level Rp15.800-an

Rupiah tertekan setelah indeks dolar AS berjangka untuk kontrak Juni 2024 naik 0,06 persen dengan berada pada level 104. Kenaikan indeks dolar AS didorong data Biro Sensus Departemen Perdagangan AS yang mencatat pesanan untuk barang-barang tahan lama, mulai dari pemanggang roti hingga pesawat terbang yang dimaksudkan untuk bertahan tiga tahun naik 1,4 persen bulan lalu.
 
Peningkatan ini disertai dengan tanda-tanda tentatif pemulihan pengeluaran bisnis untuk peralatan, sehingga memberikan kontribusi terhadap prospek positif terhadap prospek pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama.
 
Namun, sentimen konsumen AS pada Maret turun ke level terendah dalam tiga bulan, tercatat 104,7, The Conference Board melaporkan pada Selasa. Hal ini menandai pembalikan dari perbaikan selama tiga bulan berturut-turut, tidak mencapai ekspektasi dan mencapai titik terendah dalam tiga bulan.

Kondisi ekonomi Indonesia masih positif

Sementara itu, kondisi ekonomi indonesia masih cukup baik setelah Gubernur Lembaga Pemeringkat Japan Credit Rating Agency Ltd (JCR) menilai kinerja perekonomian Republik Indonesia tetap kuat.
 
Dari sisi eksternal, JCR memandang daya tahan ekonomi Indonesia terhadap gejolak eksternal tetap terjaga didukung oleh level cadangan devisa yang setara dengan 6,5 bulan impor. Penanaman Modal Asing (PMA) terus meningkat didukung oleh perbaikan iklim investasi, serta kinerja transaksi berjalan dalam menghadapi tantangan dari penurunan harga komoditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan