Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto
Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto

Awas Sinyal Boncos! IHSG Diramal Lanjut Koreksi Hari Ini

Angga Bratadharma • 19 September 2022 08:51
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan tren pelemahan seiring beragamnya gerak bursa saham global dan regional. Meski bakal tertekan, tapi menjadi kesempatan bagi para investor untuk mencermati mana saham terdiskon yang bisa diakumulasi.
 

Sedangkan sentimen dari dalam negeri yakni terjadi penambahan 1.683 kasus baru covid-19 di Indonesia pada Minggu, 18 September, dengan jumlah kasus sembuh yang lebih sedikit sebanyak 1.67. Daily positive rate sebesar 8,59 persen; overall positive rate 9,1 persen; infection rate 0,4 persen; recovery rate 97,1 persen; dan kasus aktif 27,858.
 
"Pagi ini Nikkei dibuka melemah 1,11 persen dan KOSPI dibuka melemah 0,5 persen. Kami memperkirakan IHSG akan melanjutkan tren penurunan pada hari ini, seiring dengan sentimen beragam dari pergerakan bursa global dan bursa regional," sebut Samuel Research Team, dalam riset hariannya, Senin, 19 September 2022.
 
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB). Wall Street jatuh ke posisi terendah dalam dua bulan karena peringatan perlambatan global yang akan datang dari FedEx mempercepat pelarian investor ke tempat yang aman pada akhir minggu yang penuh gejolak.
Baca: Diobrak-abrik Hacker, Data Pelanggan Telkom Dipastikan Tak Ada yang Bocor

Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 139,4 poin atau 0,45 persen menjadi 30.822,42. Lalu, Indeks S&P 500 juga kehilangan 28,02 poin atau 0,72 persen menjadi 3.873,33. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq merosot 103,95 poin atau 0,90 persen menjadi 11.448,40.
 
Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah negatif, dengan sektor energi dan industri mengalami penurunan persentase paling tajam. Ketiga indeks saham utama AS turun ke level yang tidak tersentuh sejak pertengahan Juli, dengan S&P 500 ditutup di bawah 3.900, level support yang diawasi ketat.
 
Terhuyung-huyung melewati garis akhir pekan yang diguncang oleh kekhawatiran inflasi, kenaikan suku bunga yang menjulang dan tanda-tanda peringatan ekonomi yang tidak menyenangkan, S&P 500 dan Nasdaq mengalami penurunan persentase mingguan terburuk sejak Juni.
 

"Ini adalah minggu yang berat. Rasanya seperti Halloween datang lebih awal. Kita menghadapi racun inflasi tinggi, suku bunga tinggi, dan pertumbuhan rendah, yang tidak baik untuk pasar saham atau obligasi," pungkas Direktur Pelaksana JPMorgan, David Carter, di New York.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan