Financial Expert Ajaib Sekuritas M Julian Fadli menjelaskan pemerintah bersama Badan Anggaran DPR telah menyepakati Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2023 dalam pertemuan tahap pertama. Defisit APBN pada 2023 disepakati sebesar 2,84 persen terhadap PDB atau setara dengan Rp598,2 triliun.
Keputusan defisit APBN di bawah tiga ppersen ini bertujuan untuk menyehatkan kembali APBN setelah mengalami defisit yang melonjak dalam tiga tahun terakhir. Pendapatan negara diproyeksikan sebesar Rp2.463 triliun, sedangkan untuk porsi belanja negara diproyeksikan mencapai Rp3.061,2 triliun.
"Adapun hasil RUU APBN tersebut dapat bersifat fleksibel, namun tetap akuntabel dalam implementasinya," kata Fadli, dalam riset hariannya, Rabu, 28 September 2022.
Baca: Tok! RUU APBN 2023 Dibawa ke Sidang Paripurna, Ini Detailnya |
Dari mancanegara, tambahnya, penjualan rumah baru tipe single-family untuk periode Agustus 2022 di Amerika Serikat (AS) melonjak signifikan. Pertumbuhan penjualan rumah meningkat 28,8 persen secara MoM menjadi 685 ribu unit, jumlah tersebut lebih tinggi dari periode Juli sebesar 532 ribu unit.
Walaupun terlihat ada penguatan permintaan di sektor properti, namun kekhawatiran masih tinggi di tengah sikap hawkish The Fed yang menaikkan suku bunga. Hal ini tercermin pada tingkat rata-rata bunga KPR tenor 30 tahun di periode minggu ketiga September sebesar 6,25 persen, di mana tingkat bunga KPR tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2008.
Lebih lanjut, Fadli membeberkan saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas, yakni:
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)
Buy: Rp1.085TP: Rp1.120
Stop loss: Rp1.045
Kinerja MPMX berhasil mencatat laba bersih yang tumbuh 42,82 persen menjadi sebesar Rp306,23 miliar. Prospek kedepan MPMX setelah bekerja sama dengan Carro juga memiliki potensi positif. MPMX uptrend dengan pola bullish engulfing candle dengan konfirmasi volume menguat dan stochastic golden cross di area netral. MACD line bergerak di atas centerline dan bar histogram dalam momentum positif.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
Buy: Rp1.620TP: Rp1.670
Stop loss: Rp1.570
Kinerja saham EMTK pada semester I-2022 berhasil mencatat peningkatan kinerja dari sisi top line maupun bottom line. Laba bersih meningkat 922,3 persen menjadi Rp2,7 triliun. Peningkatan ini sejalan dengan kenaikan pendapatannya 10,09 persen menjadi sebesar Rp7,09 triliun. EMTK membentuk bullish harami candle dengan volume yang menguat, indikasi melanjutkan uptrend. Bersamaan dengan stochastic pada area oversold dan MACD dalam momentum negatif.
PT Indika Energy Tbk (INDY)
Buy: Rp3.070TP: Rp3.170
Stop loss: Rp3.000
Melalui anak usahanya, INDY berkolaborasi dengan Foxteq Singapore Pte Ltd mendirikan Foxconn Indika Motor (FIM) untuk merakit motor listrik dan baterai listrik. Hal tersebut mendukung upaya pemerintah dalam memperluas komitmen netral karbon di sektor kendaraan listrik. Pemerintah juga telah menargetkan penetrasi kendaraan listrik sebanyak dua juta mobil listrik dan 13 juta sepeda motor listrik pada 2030. INDY berada dalam fase uptrend, ditutup di atas MA-20 dan MA-50 harinya. Stochastic pada area area dan MACD line dalam area positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News