Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto
Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto

IHSG Sore Jebol, 398 Saham Dapat Rapor Merah

Angga Bratadharma • 07 Desember 2022 16:25
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu sore berakhir di zona merah tanpa sedikit pun balik arah ke area hijau. Kondisi itu sejalan dengan bursa saham global yang juga tak mampu menguat dengan para investor mulai gelisah atas kenaikan suku bunga The Fed.
 
IHSG Rabu, 7 Desember 2022, penutupan perdagangan berakhir di posisi 6.818, melemah 1,07 persen atau setara 73 poin ketimbang pembukaan pagi tadi di 6.892. Volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 26 miliar lembar saham senilai Rp16 triliun. Sebanyak 147 saham menguat, sebanyak 398 saham melemah, dan sebanyak 164 saham stagnan.
 
Sementara itu, Wall Street jatuh pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), dengan S&P 500 memperpanjang penurunan beruntunnya menjadi empat sesi. Investor gelisah atas kenaikan suku bunga Federal Reserve dan pembicaraan lebih lanjut tentang resesi yang menjulang.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 350,76 poin atau 1,03 persen, menjadi 33.596,34 poin. Indeks S&P 500 berkurang 57,58 poin atau 1,44 persen, menjadi 3.941,26 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 225,05 poin atau 2 persen, menjadi 11.014,89 poin.
Baca: Mentan: Impor Beras Bukan Berarti Stok Enggak Aman

Sebagian besar dari 11 sektor utama S&P 500 menurun, dengan sektor energi dan jasa-jasa komunikasi bergabung dengan sektor teknologi sebagai penghambat utama. Meta Platforms Inc menyeret pasar lebih rendah, dengan sahamnya merosot 6,8 persen.

Saham-saham teknologi ternama umumnya menderita karena investor menerapkan kehati-hatian terhadap perusahaan dengan pertumbuhan tinggi yang kinerjanya akan lamban dalam perekonomian yang penuh tantangan.
 
Apple Inc, Amazon.com Inc, dan Alphabet Inc jatuh antara 2,5-3 persen, sementara Nasdaq yang padat teknologi ditarik lebih rendah untuk sesi ketiga berturut-turut. Prospek pertumbuhan ekonomi masa depan menjadi fokus investor menyusul komentar dari raksasa keuangan yang menunjuk ke masa depan yang tidak pasti.
 
Kepala eksekutif Bank of America Corp memperkirakan tiga perempat pertumbuhan negatif ringan tahun depan. Sementara CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon mengatakan inflasi akan mengikis daya belanja konsumen dan resesi ringan hingga lebih parah kemungkinan akan terjadi.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan