Jakarta: Resesi seks tengah menghantui Jepang. Populasi Negeri Sakura tersebut berpotensi menurun karena masyarakat di sana enggan memiliki anak karena biaya yang mahal.
Meski diyakini memiliki keturunan akan menciptakan kebahagian, namun sejumlah pasangan di Jepang lebih realistis terhadap biaya hidup yang akan menjadi beban mereka.
Data terakhir, angka kelahiran di Jepang per 2022 kurang dari 800 ribu. Jika angka kelahiran terus merosot dampak yang akan terjadi adalah beban populasi produktif semakin besar dan lesunya perekonomian.
Tak hanya menghantui Jepang, resesi seks juga berpotensi dialami oleh Indonesia. Alasannya sama karena biaya memiliki anak mahal. Penyebab itu yang diprediksi menjadi hal utama pasangan di masa depan memilih hidup childfree.
Lantas, berapa rincian biaya memiliki dan membesarkan anak di Indonesia?
Merangkum berbagai sumber, tim Medcom.id telah membaginya berdasarkan tiga komponen penting yang harus anak peroleh jika terlahir di Indonesia. Pertama melahirkan yang aman dan nyaman minim trauma, biaya vaksinasi anak, dan biaya pendidikan anak.
Saat ini biaya persalinan normal berkisar Rp3 juta hingga Rp15 juta. Sementara untuk persalinan caesar berada di kisaran Rp5 juta hingga Rp25 juta.
Namun biaya melahirkan bisa ditekan jika kamu memiliki BPJS atau asuransi.
Terdapat program vaksinasi wajib yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun ada juga tambahan imunisasi-imunisasi lainnya untuk mencegah penyakit-penyakit lainnya.
Biaya yang dikeluarkan untuk vaksin juga beragam mulai Rp90ribu hingga Rp1,2 juta per sekali vaksinasi.
Dalam mengeluarkan biaya vaksinasi itu, sobat Medcom jangan kaget jika ada vaksin berulang. Ingat! Anak berhak mendapatkan investasi kesehatan dari usia nol hingga 18 tahun.
Untuk kurikulum standar nasional, sekolah negeri dikenakan uang pangkal sekitar Rp4,5 juta hingga Rp12,5 juta. Lalu uang SPP sebesar Rp500 ribu sehingga untuk dua tahun bersekolah atau 24 bulan mengeluarkan Rp12 juta. Kemudian uang seragam sebesar Rp300 ribu. Total biaya yang diperlukan untuk jenjang TK sekitar Rp16,8 juta hingga Rp24,8 juta.
Selanjutnya jenjang sekolah dasar enam tahun biaya yang dikeluarkan sekitar Rp12 juta hingga Rp27 juta. Jika mengambil angka terendah yakni Rp12 juta ditambah uang SPP bulanan Rp500 ribu per bulan dan uang seragam Rp500 ribu maka total biaya yang dikeluarkan berkisar Rp48,5 juta.
Kemudian untuk jenjang SMP biaya yang dikeluarkan untuk uang pangkal sekitar Rp12 juta. Lalu ditambah uang SPP Rp650 ribu per bulan selama 36 bulan dan uang seragam Rp600 ribu. Total biaya yang akan dikeluarkan untuk anak pada saat SMP adalah Rp36 juta.
Semakin tinggi jenjang pendidikan maka biaya yang harus dikeluarkan orang tua semakin besar. Untuk jenjang SMA uang pangkal yang akan dikeluarkan sekitar Rp15 juta ditambah uang SPP bulanan Rp1 juta dan uang seragam Rp650 ribu maka total biaya yang harus dipersiapkan untuk pendidikan anak jenjang SMA yaitu sekitar Rp51,650 juta.
Terakhir untuk kuliah. Meski anak terbilang sudah cukup dewasa untuk memilih melanjutkan kuliah atau bekerja, orang tua masih memiliki kewajiban memenuhi hak anak dalam hal pendidikan hingga jenjang kuliah. Adapun kisaran uang pangkal kuliah adalah Rp20 juta. Lalu UKT per semester Rp8 juta yang dikalikan delapan semester dan kebutuhan kuliah sebesar Rp40 juta maka biaya yang persiapkan untuk jenjang kuliah sekitar Rp124 juta.
Dalam menghitung biaya pendidikan jangan lupa menghitungnya dengan inflasi biaya pendidikan yang sekitar 15 persen per tahun ya.
Bagaimana sobat Medcom, sudah terbayangkan biaya membesarkan anak di Indonesia?
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Meski diyakini memiliki keturunan akan menciptakan kebahagian, namun sejumlah pasangan di Jepang lebih realistis terhadap biaya hidup yang akan menjadi beban mereka.
Data terakhir, angka kelahiran di Jepang per 2022 kurang dari 800 ribu. Jika angka kelahiran terus merosot dampak yang akan terjadi adalah beban populasi produktif semakin besar dan lesunya perekonomian.
Tak hanya menghantui Jepang, resesi seks juga berpotensi dialami oleh Indonesia. Alasannya sama karena biaya memiliki anak mahal. Penyebab itu yang diprediksi menjadi hal utama pasangan di masa depan memilih hidup childfree.
Lantas, berapa rincian biaya memiliki dan membesarkan anak di Indonesia?
Merangkum berbagai sumber, tim Medcom.id telah membaginya berdasarkan tiga komponen penting yang harus anak peroleh jika terlahir di Indonesia. Pertama melahirkan yang aman dan nyaman minim trauma, biaya vaksinasi anak, dan biaya pendidikan anak.
1. Biaya melahirkan
Komponen pertama ini adalah biaya yang dikeluarkan oleh pasangan ketika anak terlahir di dunia.Saat ini biaya persalinan normal berkisar Rp3 juta hingga Rp15 juta. Sementara untuk persalinan caesar berada di kisaran Rp5 juta hingga Rp25 juta.
Namun biaya melahirkan bisa ditekan jika kamu memiliki BPJS atau asuransi.
Baca juga: Bukan Sekadar Pencari Nafkah, Ayah pun Penting dalam Kehidupan Anak |
2. Biaya vaksinasi
Setelah melahirkan ada biaya vaksinasi yang tidak bisa disepelekan. Anak akan tumbuh dengan lingkungan yang jauh lebih 'jahat' dari saat ini sehingga investasi kesehatan sangat lah penting, termasuk dari vaksinasi.Terdapat program vaksinasi wajib yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun ada juga tambahan imunisasi-imunisasi lainnya untuk mencegah penyakit-penyakit lainnya.
Biaya yang dikeluarkan untuk vaksin juga beragam mulai Rp90ribu hingga Rp1,2 juta per sekali vaksinasi.
Dalam mengeluarkan biaya vaksinasi itu, sobat Medcom jangan kaget jika ada vaksin berulang. Ingat! Anak berhak mendapatkan investasi kesehatan dari usia nol hingga 18 tahun.
3. Biaya pendidikan
Setelah dua biaya itu, biaya pendidikan merupakan biaya terbesar dalam memiliki anak. Biaya pendidikan pertama yang dikeluarkan adalah biaya taman kanak-kanan.Untuk kurikulum standar nasional, sekolah negeri dikenakan uang pangkal sekitar Rp4,5 juta hingga Rp12,5 juta. Lalu uang SPP sebesar Rp500 ribu sehingga untuk dua tahun bersekolah atau 24 bulan mengeluarkan Rp12 juta. Kemudian uang seragam sebesar Rp300 ribu. Total biaya yang diperlukan untuk jenjang TK sekitar Rp16,8 juta hingga Rp24,8 juta.
Selanjutnya jenjang sekolah dasar enam tahun biaya yang dikeluarkan sekitar Rp12 juta hingga Rp27 juta. Jika mengambil angka terendah yakni Rp12 juta ditambah uang SPP bulanan Rp500 ribu per bulan dan uang seragam Rp500 ribu maka total biaya yang dikeluarkan berkisar Rp48,5 juta.
Baca juga: Pentingnya Family Time dan Ide Melakukannya Bersama Keluarga |
Kemudian untuk jenjang SMP biaya yang dikeluarkan untuk uang pangkal sekitar Rp12 juta. Lalu ditambah uang SPP Rp650 ribu per bulan selama 36 bulan dan uang seragam Rp600 ribu. Total biaya yang akan dikeluarkan untuk anak pada saat SMP adalah Rp36 juta.
Semakin tinggi jenjang pendidikan maka biaya yang harus dikeluarkan orang tua semakin besar. Untuk jenjang SMA uang pangkal yang akan dikeluarkan sekitar Rp15 juta ditambah uang SPP bulanan Rp1 juta dan uang seragam Rp650 ribu maka total biaya yang harus dipersiapkan untuk pendidikan anak jenjang SMA yaitu sekitar Rp51,650 juta.
Terakhir untuk kuliah. Meski anak terbilang sudah cukup dewasa untuk memilih melanjutkan kuliah atau bekerja, orang tua masih memiliki kewajiban memenuhi hak anak dalam hal pendidikan hingga jenjang kuliah. Adapun kisaran uang pangkal kuliah adalah Rp20 juta. Lalu UKT per semester Rp8 juta yang dikalikan delapan semester dan kebutuhan kuliah sebesar Rp40 juta maka biaya yang persiapkan untuk jenjang kuliah sekitar Rp124 juta.
Dalam menghitung biaya pendidikan jangan lupa menghitungnya dengan inflasi biaya pendidikan yang sekitar 15 persen per tahun ya.
Bagaimana sobat Medcom, sudah terbayangkan biaya membesarkan anak di Indonesia?
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News