baca juga: Rupiah 'Gigit Jari' di Tengah Positifnya Data Ekonomi RI |
Bloomberg tercatat mata uang rupiah mengalami koreksi sebesar 27,5 bps ke level Rp15.656 per USD pada pembukaan perdagangan Rabu, 16 November 2022. Yahoo Finance mencatat mata uang rupiah melemah 50 bps ke level Rp15.584 per USD.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa indeks harga produsen AS (IHP), barometer inflasi utama, naik hanya 0,2 persen pada Oktober, lebih rendah dari perkiraan untuk kenaikan 0,4 persen oleh para ekonom. Pembacaan menunjukkan inflasi berkurang setelah mencapai level tertinggi 40 tahun di awal tahun.
Sementara itu, Indeks Manufaktur Empire State, Fed New York menguat 14 poin menjadi 4,5 pada November. Wakil Ketua Federal Reserve Lael Brainard mengatakan bank sentral dapat segera memperlambat laju kenaikan suku bunganya.
"Saya pikir mungkin akan tepat segera untuk bergerak ke laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat," katanya.
Tetapi ia juga menyatakan siklus kenaikan suku bunga masih jauh dari selesai, dan inflasi yang sangat tinggi memerlukan pengetatan yang jauh lebih besar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News