"Sentimen didominasi oleh faktor global, yaitu berlanjutnya pelemahan dolar AS, yang saat ini semakin mendekati level 100 untuk indeks dolar AS," kata Rully kepada Antara, Kamis, 28 Desember 2023.
baca juga: Rupiah Perkasa di Penghujung 2023 |
Ia menuturkan pelemahan indeks dolar AS dipengaruhi oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga secara agresif oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada 2024.
Sedangkan dari dalam negeri, pasar masih menunggu data inflasi untuk bulan Desember 2023, yang sekaligus merangkum inflasi di tahun 2023. Ia memperkirakan inflasi Desember 2023 akan tetap stabil, pada level 2,85 persen secara year on year (yoy).
Aliran dana masuk
Sementara analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan penguatan rupiah juga didukung oleh tren meningkatnya pasar keuangan yang ditopang oleh aliran dana asing yang masuk."Aliran dana asing yang terefleksikan pada net beli investor asing di pasar keuangan Indonesia sebesar Rp6,3 triliun," ujarnya.
Pada penutupan perdagangan Kamis, rupiah menguat 12 poin atau 0,08 persen menjadi Rp15.418 per USD dari penutupan sebelumnya sebesar Rp15.430 per USD.
Sementara Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis melemah ke posisi Rp15.416 per USD dari posisi sebelumnya Rp15.414 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News