Mengacu data Bloomberg, Kamis, 1 Februari 2024, rupia menguat 18 poin atau 0,11 persen ke level Rp15.764 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance rupiah menguat 15 poin atau 0,09 persen menjadi Rp15.759 per USD.
Pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah berada di posisi Rp15.774 per USD dan pada pembukaan perdagangan hari ini rupiah berada di level Rp15.790 per USD.
Baca juga: Meski Kalah Lawan Dolar AS, Rupiah Masih Bertahan di Level Rp15.700-an |
Rilis data ekonomi
Mengacu Antara, Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan, data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lemah dan indeks PMI Tiongkok yang lebih tinggi menopang penguatan rupiah hari ini.Data tenaga kerja AS menunjukkan penyerapan 107 ribu pekerjaan swasta lebih rendah dari proyeksi. Sementara indeks PMI Tiongkok berada pada level 49,2 lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
Potensi penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh sentimen keputusan bank sentral AS atau The Fed menahan suku bunga sudah sesuai dengan ekspektasi pasar.
Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed pada Maret 2024 semakin menipis karena ekonomi AS yang masih kuat sehingga pasar berkeyakinan The Fed akan menurunkan suku bunga pada Mei 2024.
Sementara dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian Indonesia mengalami inflasi 0,04 persen pada Januari 2024 jika dibanding dengan IHK bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
"Terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,15 pada Desember 2023 menjadi 105,19 pada Januari 2024," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
Sementara secara tahunan inflasi tercatat mencapai 2,57 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender 0,04 persen (year-to-date/ytd).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News