Baca juga: DBS Rekomendasikan Saham Teknologi di Tengah Tren Penurunan Suku Bunga |
Dari sisi teknikal, kenaikan IHSG kemarin lebih dipengaruhi oleh aksi beli jangka pendek setelah tekanan jual berturut-turut sebelumnya. Secara year-to-date, indeks domestik masih mencatatkan kinerja impresif, naik 14,76% hingga 16 Oktober 2025. Namun, investor asing mencatat aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp620 miliar di pasar ekuitas.
Sementara itu, kabar dari pemerintah mengenai rencana penghapusan kredit macet di bawah Rp1 juta bagi calon pembeli rumah KPR turut menjadi sorotan. Dalam skema ini, pihak pengembang akan menanggung tunggakan setelah diverifikasi oleh OJK. Langkah ini dinilai dapat mendorong minat beli di sektor properti, meski tetap diperlukan dukungan fiskal tambahan agar arus kas pengembang tetap terjaga.
Tekanan dari Wall Street dan Asia
Dari bursa global, Wall Street kompak terkoreksi pada Kamis, 16 Oktober 2025. Indeks Nasdaq turun 0,47%, sementara S&P 500 melemah 0,63%. Kekhawatiran muncul setelah dua bank regional AS, Zions Bancorporation (ZION) dan Western Alliance (WAL), melaporkan kerugian besar akibat lonjakan kredit bermasalah dan dugaan fraud atas agunan. ZION anjlok 13% dan WAL turun 10,8%.Kabar ini memunculkan kekhawatiran baru soal stabilitas sektor perbankan regional AS yang bisa menular lebih luas. Efek domino pun terasa di pasar Asia: indeks Nikkei 225 dibuka turun 0,6% pada perdagangan Jumat pagi.
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
1. CPIN
Rekomendasi: Trading Buy
Harga Penutupan: 4.860
Target Harga: 5.000
Stop Loss: 4.650
Saham CPIN bergerak sideways di area support dan membentuk long white candle. Indikator MACD menunjukkan pelemahan terbatas, menandakan adanya akumulasi beli.
Rencana pemerintah menurunkan tarif PPN dari level saat ini (11–12%) bisa menjadi katalis positif bagi sektor konsumsi, termasuk emiten makanan olahan seperti CPIN.
2. SSMS
Rekomendasi: Trading BuyHarga Penutupan: 1.750
Target Harga: 1.815
Stop Loss: 1.690
Saham SSMS menunjukkan pola bullish continuation dan bertahan di atas MA 5, 20, dan 100. Potensi penguatan terbuka menuju resistance di level 1.850, dengan indikator MACD yang masih menunjukkan sinyal positif.
Harga CPO global menguat tiga hari beruntun ke MYR 4.467/ton, menopang prospek sektor sawit. Di sisi lain, kesepakatan dagang Indonesia–Uni Eropa (IEU-CEPA) yang akan membebaskan tarif ekspor hingga 80% produk Indonesia ke Eropa diproyeksikan dapat meningkatkan ekspor hingga 50% dalam tiga tahun ke depan.
3. PSAB
Rekomendasi: Trading BuyHarga Penutupan: 615
Target Harga: 645
Stop Loss: 600
PSAB berpeluang melanjutkan tren naik di atas MA 5, 20, dan 100. Indikator stochastic mulai crossing di area netral, memberi sinyal momentum penguatan baru.
Harga emas global juga terus menanjak, menembus level USD 4.300 per ons, didorong melemahnya dolar AS (DXY) dan meningkatnya minat terhadap aset safe haven menyusul kekhawatiran di sektor perbankan AS.
IHSG berpotensi bergerak konsolidatif di tengah tekanan eksternal dari Wall Street dan kekhawatiran perbankan regional AS. Meski begitu, sentimen domestik seperti rencana penurunan PPN dan kebijakan stimulus sektor properti bisa menjadi penahan pelemahan pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id