Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani.
Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani.

Duh Lagi-lagi Rupiah Merana, Ini Penyebabnya..

Antara • 18 Januari 2023 09:50
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi turun seiring investor menantikan hasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan suku bunga acuan.
 
Rupiah pagi ini melemah 21 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp15.186 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.165 per USD.
 
"Untuk rupiah sentimennya menunggu hasil pertemuan Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Kamis besok. Kebijakan BI akan memberikan pengaruh terhadap pergerakan rupiah terhadap dolar AS," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2023

Revandra mengatakan belum ada isu baru terkait faktor eksternal yang berpotensi mempengaruhi pergerakan rupiah. Nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan berada di kisaran Rp15.100 per USD hingga Rp15.250 per USD.
 
BI bakal kerek lagi suku bunga
 
Pada Kamis, 19 Januari 2023, BI diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps). Kenaikan suku bunga tersebut bertujuan untuk menahan laju inflasi karena harga komoditas dalam negeri cukup melambung tinggi.
 
Bank Indonesia dalam Rencana Anggaran Tahunan BI (RATBI) menargetkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 2023 menurun ke level 3,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
 
Gubernur BI Perry Warjiyo beberapa waktu lalu menuturkan selain mengendalikan inflasi, pada 2023 bank sentral akan terus mengendalikan nilai tukar rupiah agar lebih stabil, bahkan lebih menguat ke level Rp15.070 per USD.
 
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 21-22 Desember 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI alias BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,5 persen.
 
Suku bunga deposit facility juga dinaikkan sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen.
 
Baca juga: Utak-atik Ramuan Peredam Inflasi

 
Alasan kenaikan suku bunga
 
Sementara, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan ruang bagi Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) tetap terbuka hingga kuartal I-2023.
 
Menurut dia, menaikkan suku bunga acuan merupakan langkah front-loaded, tindakan pre-emptive, dan berwawasan ke depan oleh BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan ekspektasi inflasi di tengah tekanan global maupun domestik.
 
Hal itu karena Indonesia masih dibayangi ketidakpastian di pasar keuangan global yang dapat menyebabkan permodalan arus keluar, yang memberi risiko terhadap stabilitas nilai tukar rupiah dan tekanan inflasi impor.
 
Kemarin, rupiah ditutup melemah tajam 120 poin atau 0,80 persen ke posisi Rp15.165 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.045 per USD.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan