Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Pelaku Pasar Ketakutan dengan Ancaman Resesi

Antara • 19 Oktober 2022 10:37
Jakarta: Tim Riset Monex Investindo Futures menilai pelaku pasar kemungkinan terbebani keyakinan resesi akan datang dan diperparah dengan The Fed yang bakal kembali menaikkan suku bunga guna memerangi ledakan inflasi. Kondisi itu tentu patut diwaspadai saat berinvestasi.
 
"Pasar mungkin akan terbebani oleh keyakinan resesi akan datang dan The Fed akan menaikkan suku bunga, dengan harapan mungkin jeda akan terjadi tahun depan," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya, dilansir dari Antara, Rabu, 19 Oktober 2022.
 
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah seiring komentar hawkish pejabat bank sentral Amerika Serikat. Rupiah pagi ini melemah 14 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp15.478 per USD dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.464 per USD.

Dolar AS diperdagangkan turun lebih dari satu persen minggu ini, karena selera risiko meningkat pada serangkaian pendapatan yang kuat di Wall Street. Hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dari Goldman Sachs Group Inc, Johnson & Johnson, dan Lockheed Martin mendukung kenaikan.
Baca: Pemerintah Ramu Sejumlah Strategi Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi Nasional

Kemudian data output industri yang kuat memberikan tanda-tanda kekuatan ekonomi bahkan saat bank sentral memperketat kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi. Tetapi dolar tampaknya telah menahan kerugiannya menyusul serangkaian komentar hawkish dari pejabat bank sentral.
 
Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan The Fed dapat mendorong suku bunga acuannya di atas 4,75 persen jika inflasi yang mendasarinya tidak mereda. Komentarnya datang hanya beberapa hari setelah data menunjukkan inflasi AS tetap keras di dekat level tertinggi 40 tahun meskipun serangkaian kenaikan suku bunga tajam tahun ini.
 
Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic juga menekankan perlunya mengendalikan inflasi, mengutip tekanan pada pasar tenaga kerja dari kenaikan suku bunga dan harga. Pada Selasa, rupiah ditutup menguat 24 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp15.464 per USD dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.488 per USD.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan