Sebagaimana dikutip dari keterangan resminya, obligasi yang ditawarkan dalam tiga seri, yaitu Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender dan rentang kupon sebesar 7,25-7,95 persen, Seri B dengan jangka waktu tiga tahun dan rentang kupon 8,00- 8,75 persen, serta Seri C dengan jangka waktu lima tahun dan rentang kupon 8,25-9,00 persen.
Adapun, jadwal penawaran obligasi PUB III WISEL, sebagai berikut:
- Masa Penawaran Awal: 11-21 Juni 2024
- Target Pernyataan Efektif: 27 Juni 2024
- Masa Penawaran Umum: 1-2 Juli 2024
- Penjatahan: 3 Juli 2024
- Pembayaran dari Investor ke JLU: 4 Juli 2024
- Distribusi: 5 Juli 2024
- Pencatatan IDX: 8 Juli 2024.
Presiden Direktur WISEL Bambang Prijono menyampaikan dana senilai Rp2 triliun hasil penawaran tersebut akan digunakan sebagai modal kerja bagi enam anak perusahaan WISEL. sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
"Modal kerja yang dibutuhkan untuk permodalan membeli barang yang akan dijual untuk impor stok alat berat dan stok sparepart dan juga untuk pembukaan cabang baru pengembangan lokasi outlet baru dan sebagiannya nanti masuk ke dalam program kami," ujar Bambang, Selasa, 11 Juni 2024.
Baca juga: Rating WIKA Naik, Begini Persepsi Positif Investor |
Laba bersih melonjak 32%
Untuk kinerja keuangan, 2023 merupakan tahun yang luar biasa bagi Wahana Inti Selaras, dengan pencapaian kinerja keuangan yang mengesankan. Hal ini dibuktikan dengan total pendapatan perusahaan mencapai Rp11,48 triliun, meningkat 36 persen dibandingkan 2022 sebesar Rp8,46 triliun.
Sedangkan laba bersih pada 2023 sebesar Rp983,237 miliar meningkat 32 persen dibandingkan 2022 sebesar Rp744,708 miliar. Total aset juga mengalami peningkatan sebesar 31 persen dari Rp7,82 triliun pada 2022 menjadi Rp10,27 triliun pada 2023.
Untuk mendukung efisiensi dan kemudahan akses, jelas Bambang, Wahana Inti Selaras juga mengembangkan layanan platform digital melalui Telematics, Mobile Application yang merupakan aplikasi mobil yang memungkinkan pelanggan untuk terhubung dengan perusahaan untuk berbagai kebutuhan bisnis.
"Seperti permintaan alat berat, pemesanan dan pelacakan suku cadang, pemesanan layanan, serta menghubungkan dengan truk dan alat berat yang bekerja di lokasi kerja untuk memantau jam kerja, kinerja, konsumsi bahan bakar, serta fitur lainnya," jelas dia.
Selanjutnya Command Centre, yang merupakan ruang kontrol terintegrasi untuk memantau semua operasi alat berat, kerusakan dan penyelesaian masalah teknis, pelacakan pesanan suku cadang, pemantauan pekerjaan layanan, KPI operasi cabang, pertanyaan pelanggan, dan banyak aspek lainnya untuk memastikan semua masalah yang belum terselesaikan dapat ditangani dengan memuaskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News