Ilustrasi. Foto: MI/Andri Widiyanto.
Ilustrasi. Foto: MI/Andri Widiyanto.

PGE Diyakini Lebih Transparan Selepas IPO

Antara • 16 Februari 2023 17:19
Jakarta: Anggota Komisi VI DPR Nusron Wahid meyakini PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) bakal lebih transparan usai melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana. Menurut Nusron, dengan menjadi perusahaan terbuka, PGE akan memiliki tata kelola lebih baik. Dia justru heran masih ada pihak yang menolak aksi korporasi ini.
 
"Kalau tata kelola lebih baik, lebih transparan, lebih akuntabel, tentu kinerja akan meningkat dan lebih efisien. Tetapi nyatanya ada beberapa pihak yang justru ketakutan jika PGE lebih transparan dan lebih efisien. Aneh kan? Punya kepentingan apa mereka?” kata Nusron, Kamis, 16 Februari 2023.
 
Bagi Nusron, dengan menjadi perusahaan terbuka, penyalahgunaan bisa dicegah. Karena dengan laporan keuangan yang terbuka tersebut, publik bisa membaca dan menganalisis. 

Jadi, jika terdapat indikasi kecurangan atau penyelewengan, tentu dengan mudah ditemukan. “Nah, sekarang ada segelintir orang yang tidak ingin IPO PGE dan tidak ingin adanya keterbukaan. Orang-orang seperti ini kan patut dicurigai,” kata dia. 
 
Tidak hanya itu. Isu privatisasi yang diembuskan, juga sangat tidak masuk akal. Apalagi, membandingkan dengan Indosat. 
 
"Perbandingan itu kan tidak relevan, gak apple to apple. Indosat berganti kepemilikan karena jumlah saham yang dilepas lebih dari 50 persen. Sedangkan PGE sangat sedikit, hanya 25 persen. Apanya yang ganti kepemilikan?" kata Nusron. 
 
Dalam konteks, Nusron meminta masyarakat tetap tenang. Tidak terpengaruh isu menyesatkan tersebut. 
 
Terlebih, kata dia, Komisi VI akan terus mengawasi IPO PGE. Termasuk di antaranya, mengenai jumlah saham yang dilepas kepada publik. 
 
"Jadi, masyarakat tidak usah khawatir. Berdasarkan pengawasan kami di Komisi VI, tidak ada proses pergantian kepemilikan kepada pihak swasta atau asing,” kata dia. 
 
Sebaliknya, melalui IPO maka kinerja PGE akan lebih meningkat. Jangan lupa, jelas dia, PGE membutuhkan dana tidak sedikit untuk ekspansi dan investasi. Investasi panas bumi membutuhkan dana yang sangat besar.  
 
"IPO ini mekanisme yang lazim. Tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia. Dan banyak perusahaan semakin berkembang setelah menjadi perusahaan terbuka. Penyebab itu tadi karena mereka harus lebih transparan," kata dia.
 
Baca: Anak Usaha Pertamina Siap IPO, Kamu Minat Beli?
 
Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade juga heran masih ada yang menolak IPO PT Pertamina Geothermal Energy. Padahal, aksi itu menjadi perusahaan BUMN yang lebih transparan dan efisien.
 
"Jika terdapat pihak-pihak yang menolak IPO PGE, justru bisa dinilai tidak menghendaki PGE lebih transparan dan lebih efisien," kata Andre dilansir dari Antara.
 
Menurut Andre, dengan prinsip keterbukaan, semua pihak bisa menilai kinerja PGE. Hal ini sekaligus mencegah penyelewengan di dalam perusahaan sehingga tak ada yang bisa ditutup-tutupi.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan